WahanaNews.co, Jakarta - Hasil survei dari Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan bahwa Partai Gerindra mendominasi dalam klasemen elektabilitas partai politik dengan memperoleh elektabilitas tertinggi, yakni sebesar 22,5 persen.
Posisi peringkat kedua ditempati oleh PDIP, dengan elektabilitas mencapai 16,7 persen, diikuti oleh Partai Golkar yang berada di peringkat ketiga dengan elektabilitas sebesar 9,8 persen.
Baca Juga:
Prabowo Bersama Ketua Umum Partai Politik Rancang Strategi Indonesia Maju
“Gerindra menggeser dominasi PDIP dengan mengokohkan posisi pada puncak klasemen elektabilitas partai politik,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P dalam keterangannya, dikutip Selasa (6/2/2024).
Pada jajaran papan tengah, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diprediksi bakal melenggang ke Senayan dengan mengantongi elektabilitas 4,7 persen dan melampaui ambang batas parlemen yang dipatok pada angka 4 persen.
Menurut Alfian, lonjakan elektabilitas yang dialami Gerindra semakin mengafirmasi coattail effect sebagai partai utama dalam koalisi pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga:
Parpol dan Ormas Harus Jaga Moral dan Demokrasi Selama Pilkada 2024
“Naiknya elektabilitas Gerindra sejalan dengan kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran,” ujarnya, mengutip Antara.
Faktor dukungan yang diberikan oleh Presiden Jokowi juga berkontribusi besar mengerek elektabilitas Prabowo-Gibran dan Gerindra.
Pecahnya hubungan antara Jokowi dan elite PDIP mengakibatkan pergeseran dukungan Jokowi ke mantan rivalnya, yang kemudian menjabat sebagai Menteri Pertahanan setelah dua kali pemilihan umum.
Selain menunjukkan dukungan dengan menempatkan putra sulungnya yang masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jokowi juga berusaha memastikan posisi legislatif dengan berhasilnya PSI masuk ke parlemen.
“Setelah Prabowo-Gibran menguasai eksekutif, di parlemen ada PSI yang diketuai Kaesang Pangarep,” kata Alfian.
Sejak dipimpin oleh putra Jokowi, elektabilitas PSI mengalami peningkatan yang signifikan. Ketika Kaesang baru menjabat dan memimpin PSI pada bulan September 2023, elektabilitas partai yang mengusung ideologi Jokowisme tersebut hanya sekitar 1,5 persen.
Namun, elektabilitas PSI mengalami peningkatan yang cukup tinggi menjadi 3,5 persen pada bulan November 2023, dan bahkan mencapai 4,5 persen pada bulan Januari 2024.
Kehadiran Kaesang di kepemimpinan disebut sebagai penyumbang energi positif yang luar biasa bagi partai yang mendorong semangat anak muda untuk terlibat dalam dunia politik.
Survei JRC dilaksanakan pada periode 25-31 Januari 2024, dengan wawancara langsung kepada 1.200 responden yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Berikut ini adalah hasil elektabilitas partai politik versi JRC: Gerindra 22,5 persen, PDIP 16,7 persen, Golkar 9,8 persen, PKB 7,4 persen, Demokrat 5,2 persen, PKS 5,2 persen, Nasdem 5,0 persen, PAN 4,8 persen, dan PSI 4,7 persen.
Sementara partai-partai lainnya memiliki suara di bawah ambang batas, seperti PPP 2,6 persen, Perindo 1,5 persen, Gelora 0,8 persen, Hanura 0,6 persen, PBB 0,4 persen, Ummat 0,3 persen, Garuda 0,1 persen, PKN 0,0 persen, dan Buruh 0,0 persen.
Responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab sebesar 11,4 persen.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]