WahanaNews.co | Polresta
Bandarlampung menetapkan 3 pelaku pengeroyokan tenaga kesehatan (nakes) di
Puskesmas Kedaton, Kota Bandarlampung pada Minggu (4/7), sebagai tersangka.
Baca Juga:
Minta Transparan Kondisi Kesehatan, 238 Dokter-Nakes AS Desak Donald Trump Rilis Rekam Medis
"Yakni inisial A, NV, dan DD," kata Kepala
Satreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Resky Maulana, di Bandarlampung, Sabtu
(31/7) dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan bahwa dalam gelar perkara yang dilakukan oleh
penyidik Polresta Bandarlampung dan berdasarkan alat bukti yang didapatkan
seperti video yang viral di media sosial (medsos) serta barang bukti lainnya,
yakni kacamata serta batu yang tertinggal di lokasi, semua mengarah kepada tiga
pelaku tersebut.
"Barang bukti ini menjadi petunjuk yang sangat
mengarah, dimana pada saat itu ketiganya berada di lokasi kejadian. Untuk
barang bukti batu ini, dalam video ditunjukkan ada seseorang yang hendak
mengambil sesuatu, ternyata dia mengambil batu," ujarnya.
Baca Juga:
Ratusan Nakes Kecewa Tak Ikut Tes PPPK, Yara Dampingi Audiensi ke DPRK Subulussalam
Dia mengatakan dalam penganiayaan nakes tersebut tiga pelaku
memiliki peran masing-masing, saudara A dan NV melakukan pemukulan kepada
korban sedangkan D memegangi nakes tersebut.
Kompol Resky menegaskan, ketiga tersangka akan dijerat
dengan Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan, dengan ancaman tujuh tahun pidana
penjara.
"Sekarang masih kami proses lebih lebih lanjut dan
meminta keterangan dari ketiganya," ucap dia.
Terkait tersangka A yang melakukan laporan balik beberapa
waktu lalu, ia mengatakan bahwa semua sudah diproses, namun dalam gelar perkara
yang dilakukan ada barang bukti yang tidak bisa ditemukan yang dimaksud oleh
pelaku.
"Selain itu, tim penyidik juga tidak menemukan tindak
pidana-nya. Karena belum menemukan alat bukti yang mengarah pada perbuatan
pidana. Oleh sebab itu laporan balik A belum bisa diberikan kepastian
hukum," ujarnya.
Sebelumnya, seorang nakes di Bandarlampung dianiaya oleh
sejumlah orang saat sedang menjalani piket pada Minggu (4/7). Kejadian bermula
ketika pelaku ingin meminjam tabung oksigen di Puskesmas Kedaton dengan alasan
orang tua sakit di rumah, namun tidak diperbolehkan oleh nakes yang
bersangkutan karena mereka tidak membawa pasien ke lokasi. [qnt]