WahanaNews.co | Kepolisian Resor Ciamis terus menyelidiki tewasnya 11 siswa Mts Harapan Baru Ciamis yang terbawa arus Sungai Cileueur, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis, beberapa waktu lalu. Mereka mendalami ada atau tidaknya unsur kelalaian dalam peristiwa itu.
"Entah itu awalnya kelalaian atau bagaimana yang pasti kami akan profesional dalam melakukan pemeriksaan ini, kami juga proporsional," kata Kepala Kepolisian Resor Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono saat jumpa pers di Ciamis, Sabtu.
Baca Juga:
Cegah Pencemaran Limbah Industri, DLH Kabupaten Bogor Susur Sungai Cileungsi
Ia menuturkan kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara yang dijadikan lokasi dilaksanakannya kegiatan menyusuri Sungai Cileueur di Kecamatan Cijeungjing, Jumat (15/10). Dari hasil pemeriksaan di lapangan, kedalaman sungai saat siswa menyeberang hanya 70 cm, namun di titik lain, tempat ditemukannya siswa meninggal dunia, kedalamannya sekitar 2 meter.
Kepolisian juga sudah memeriksa empat orang saksi yang berada di lokasi kejadian. Pemeriksaan pihak sekolah belum dilakukan karena masih dalam kondisi berduka.
"Kami melakukan pemeriksaan baru empat (orang)," kata Wahyu seperti dilansir Antara.
Baca Juga:
Temukan Potongan Kaki, Polisi Susuri Sungai Bah Bolon Simalungun
Hasil olah tempat kejadian perkara juga menunjukkan tidak adanya peralatan atau kelengkapan alat keselamatan untuk menyeberangi sungai, seperti tali dan pelampung.
Wahyu menyayangkan insiden itu. "Kami akan menelusuri kenapa hal ini bisa sampai terjadi, kenapa hal ini tidak bisa dicegah pada saat itu, di mana saat itu ada beberapa hal yang bisa dicegah," ucapnya.
Ia menyampaikan, peserta hanya bergandengan tangan saat menyeberangi sungai. Sementara kondisi batu yang ada di sana licin.