WahanaNews.co | Raja Juli Antoni Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Wakil Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN) mengenang perjalanan hidup salah satu tokoh terbaik bangsa, Sabam Sirait.
Menurutnya, meskipun secara fisik Sabam Sirait sudah tidak ada, namun gagasan dan semangat dari seorang Sabam Sirait tetap hidup di tengah masyarakat Indonesia.
Baca Juga:
Ikuti Langkah Jokowi, Maruarar Sirait Pamit dan Kembalikan KTA ke PDIP
Juli mengutip pepatah klasik yang mengatakan bahwa harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan nama.
Menurutnya, sosok Sabam Sirait menjadi luar biasa ketika jasadnya telah wafat namun namanya tetap abadi di hati publik.
"Bang Sabam menunjukkan dia mati secara fisik dan secara jasad, tetapi ide spirit semangat Bang Sabam tetap hidup di tengah-tengah masyarakat Indonesia," ujar Juli yang dikutip pada Sabtu 15 Oktober 2021.
Baca Juga:
Rekam Jejak Bagus, Sabam Sirait Dinilai Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Politisi PSI tersebut juga menuturkan bahwa Sabam Sirait adalah tokoh yang sudah berkecimpung dalam perpolitikan Indonesia sejak usianya masih sangat belia.
Pada umur 25 tahun Sabam sudah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kristen Indonesia (Parkindo).
"Dalam dialog imejiner saya, kenapa beliau terjun sejak dini? Kuncinya karena politik itu suci. Di mata Pak Sabam politik bukan soal kekuasaan atau bagi-bagi kekuasaan. Politik bagi dia seni melakukan perubahan kehidupan," ujar Juli.
Juli juga menuturkan jika jejak kehebatan Sabam Sirait telah diakui dengan banyaknya raihan penghargaan, baik secara nasional maupun internasional. Salah satunya adalah penghargaan Bintang Mahaputera oleh pemerintah karena dianggap secara luar biasa ikut andil menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Bahkan pada 2015 mungkin ini juga bagian dari takdir bahwa beliau menerima Bintang Mahaputera bersamaan dengan Buya Syafii Maarif. Ini menunjukkan bahwa Almarhum Pak Sabam adalah tokoh nasional yang kelasnya sama dengan Buya Syafii Maarif," ujarnya. Jenazah Sabam tiba di TMP Kalibata.
Seperti diketahui, Sabam Sirait Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menghembuskan napas terakhir di usia 85 tahun.
Sabam wafat pada hari Rabu malam 29 September 2021 di rumah sakit kawasan Karawaci, Banten. Sabam yang merupakan pendiri PDI Perjuangan. Sabam adalah politisi kawakan yang berkarir di parlemen selama 7 periode. [JP]