Melihat hal ini sebagai pemain utama, Reza Rahadian dan Laura Basuki mengungkapkan perasaan masing-masing ketika tahu film mereka bisa dipilih ke dalam festival internasional ini.
Reza berharap agar kebahagiaan ini bisa dirasakan bukan hanya tim dan pemain yang terlibat tapi juga oleh orang-orang yang menonton.
Baca Juga:
Puluhan Komunitas di NTT Tunjukan Berbagai Solusi Krisis Iklim di Gelaran Pesta Raya Flobamoratas
"Ya pasti senang ya, senang. Dan tahun ini seperti yang tadi dibilang bahwa Busan memberikan recognisi luar biasa besar bagi film indonesia juga jadi suatu pride tersendiri dan ikut berpartisipasi film 24 Jam Bersama Gasspar di dalam kompetisi yang ada juga tidak lain mudah-mudahan bukan hanya bagi kami yang terlibat di dalamnya tapi juga bagi dunia film indonesia, tentu jawabannya membahagiakan," kata Reza Rahadian.
Begitu juga Laura Basuki, sudah memiliki harapan untuk bisa bekerja sama dengan sutradara dari Yoseph Anggi Noen dan tim produksi lainnya menjadi sebuah kebanggaan bagi ia.
Kemudian filmnya bisa terpilih ke Busan International Film Festival menambah rasa senang Laura.
Baca Juga:
Pengunjung Mencapai 80 Ribu Orang, Festival Bunga dan Buah Tahun 2024 Resmi Ditutup
"Kalau aku sendiri pasti sama seneng banget. Karena awalnya ketika menerima projek ini tuh simple karena aku pengen kerja sama sama Anggi Noen terus sama sama kerja bareng dengan Reza, jadi ketika film ini mendapat apresiasi lebih seneng banget bisa merayakan film ini secara bersama-sama di Busan," sambung Laura.
Busan International Film Festival adalah festival internasional tahunan yang merupakan salah satu festival film paling signifikan di Asia. BIFF pertama kali diadakan pada 1996.
Penyelenggaraan pada tahun ini adalah penyelenggaraan ke-28.