Pada 1956, Inggris dan persatuan tiga kelompok etnis besar yakni Melayu, China, dan India, melakukan pertemuan dengan Inggris di London. Salah satu yang hadir adalah Proklamator sekaligus Perdana Menteri pertama Malaysia Abdul Rahman Al-Haj.
Mereka menyepakati Perjanjian London. Perjanjian ini memberi 'lampu hijau' Malaya bakal merdeka pada 31 Agustus 1957.
Baca Juga:
Kasus Komoditas Timah, Harvey Moeis Didakwa Rugikan Negara Rp300 Triliun
Deklarasi Kemerdekaan Malaysia
Sekembalinya dari London, Rahman membuat deklarasi kemerdekaan Malaya di Padang Bandar Hilir, pada 20 Februari 1956.
Menurut situs Commonwealth Sport, Malaysia bergabung dengan Persemakmuran Inggris pada 1957.
Baca Juga:
Perusahaan Pengadaan Kapal Kalah Digugat, Kejati DKI Pulihkan Keuangan Negara Rp53 Miliar
Pada 27 Mei 1961, Rahman mengusulkan penggabungan lima koloni yaitu Malaya, Singapura, Sabah, Sarawak dan Brunei untuk membentuk sebuah negara baru.
7 Negara yang Keluar dari Persemakmuran Kerajaan Inggris
Kemudian pada 9 Juli 1963, perwakilan pemerintah Inggris, Malaya, Sabah, Sarawak, dan Singapura melakukan pertemuan.