Dikatakan Andi, fenomena hari tanpa bayangan Matahari selalu terjadi dua kali setahun untuk kota atau wilayah yang terletak di antara dua garis.
Keduanya adalah Garis Balik Utara (Tropic of Cancer 23,4 derajat Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn 23,4 derajat Lintang Selatan).
Baca Juga:
Kalapas Batang Watanpone Diperiksa Kemenkumham Buntut Kasus Brankas Narkoba UNM
Andi mengatakan, kota-kota yang terletak tepat di Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan hanya akan mengalami hari tanpa bayangan Matahari sekali dalam setahun.
Waktunya adalah ketika Solstis Juni dan Garis Balik Utara maupun Solstis Desember untuk Garis Balik Selatan.
Kemudian, di luar ketiga wilayah tersebut, Matahari tidak akan berada di zenit saat tengah hari sepanjang tahun.
Baca Juga:
Anasir Intoleran dan Kontroversi Aparatur BRIN Minim Prestasi: Presiden Jokowi Perlu Evaluasi
Posisi Matahari agak condong ke selatan untuk belahan bumi utara maupun agak condong ke utara untuk belahan bumi selatan.
Menurut Andi, cara paling sederhana bagi masyarakat untuk mengamati hari tanpa bayangan Matahari adalah dengan menggunakan benda tegak seperti tongkat, spidol, atau benda lain yang bisa diberdirikan.
Letakkan benda di permukaan yang rata dan amati sesuai jam yang telah ditentukan untuk melihat apakah bayangan benar-benar tidak terlihat. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.