Jakarta Wahana News, Menurut laporan teranyar
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII), Indonesia dengan
populasi penduduk yang saat ini mencapai 262 juta, 72,41 persen adalah
pengguna internet. Menurut laporan mayoritas pengguna internet adalah dari
kalangan masyarakat urban.
Baca Juga:
Pengguna Internet di Indonesia 221 Juta Orang, 79,5 % dari Total Penduduk
Berdasarkan wilayah
geografisnya, masyarakat Jawa paling banyak terpapar internet yakni 57,70
persen. Selanjutnya Sumatera 19,09 persen, Kalimantan 7,97 persen, Sulawesi
6,73 persen, Bali-Nusa 5,63 persen, dan Maluku-Papua 2,49 persen. Pemanfaatannya
sudah lebih jauh, bukan hanya untuk berkomunikasi tetapi juga membeli barang,
memesan transportasi, hingga berbisnis dan berkarya.
Dikutip dari tekno.kompas.com,
saat ini bagi kaum milenial, internet tidak
bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-harinya. Sebanyak 49,52 persen pengguna
internet di Indonesia adalah mereka yang berusia 19 hingga 34 tahun. Kelompok
ini mengabsahkan profesi-profesi baru di ranah maya, semisal Selebgram (selebritas
Instagram) dan YouTuber (pembuat konten YouTube).
Baca Juga:
Lubang Hitam Misterius di Tubuh Matahari Bisa Ganggu Sinyal Internet
Di posisi kedua, sebanyak
29,55 persen pengguna internet Indonesia berusia 35 hingga 54 tahun. Kelompok
ini berada pada usia produktif dan mudah beradaptasi dengan perubahan. Remaja
usia 13 hingga 18 tahun menempati posisi ketiga dengan porsi 16,68 persen.
Terakhir, orang tua di atas 54 tahun hanya 4,24 persen yang memanfaatkan
internet. Menjamurnya perusahaan rintisan digital atau startup pun sedikit
banyak digerakan oleh kelompok usia ini, baik mereka sebagai pendiri atau
konsumen.
Tingkat pendidikan dan
level ekonomi Selain usia, faktor pendidikan memengaruhi penetrasi internet di
Indonesia. Sebanyak 88,24 dari mereka yang menggenggam gelar S2 dan S3
terhubung dengan internet. Mayoritas lulusan S1 dan Diploma juga telah
menggunakan internet, yakni sebanyak 79,23 persen.
Di beberapa universitas
dan akademi kejuruan, internet memang telah menjadi bagian penting dari proses
belajar-mengajar. Contohnya, tugas dan ujian dikumpulkan lewat e-mail, bukan
lagi berbentuk kertas. Mencari referensi pun kerap dari jurnal online atau
e-Book, bukan buku-buku fisik.
Dalam proses administrasi
seperti pengambilan mata kuliah, evaluasi dosen, hingga survey di kampus juga
sudah terhubung ke sistem online. Untuk yang tingkat pendidikannya sampai
SMA/MA/Paket C, SMP/MTs/Paket B, SD/MI/Paket A, dan yang tidak sekolah,
persentase pengguna internetnya secara berurutan 70,54 persen, 48,53 persen,
25,10 persen, dan 5,45 persen.
Pengumpulan data ini
melalui wawancara dengan bantuan kuisioner. Responden berasal dari enam wilayah
Indonesia, yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa, dan
Maluku-Papua. APJII menggunakan metodologi multi stage cluster sampling, yakni
urban, rural-urban, dan rural. Survei dengan metodologi ini diklaim bisa
mengetahui persoalan yang dihadapi terkait penetrasi internet di Indonesia. (Whn1)