Peneliti menggunakan LIDAR, detektor logam, dan peralatan non-invasif lainnya. Data dari survei ini kemudian dibandingkan dengan foto udara historis yang diambil dari wilayah tersebut. Hasil analisis mengungkapkan keberadaan serangkaian parit di wilayah tersebut.
Parit tersebut digali tentara Polandia pada minggu-minggu menjelang perang tetapi ironisnya justru digunakan Nazi untuk mengubur korban pembunuhan mereka.
Baca Juga:
Bantai Wanita dan Anak-anak, Erdogan sebut Kebiadaban Israel Mirip Nazi
"Eksekusi terjadi di parit. Korban jatuh di parit atau mayatnya dibuang ke sana kemudian parit-parit itu ditimbun kembali dengan tanah," tulis peneliti dalam makalah mereka.
Sifat sensitif penelitian ini mengharuskan para arkeolog melakukan eskavasi terbatas. Sebanyak delapan parit dibuka di berbagai lokasi di lembah kematian, yang mengarah pada penemuan kuburan massal di mana sebanyak 500 korban pembunuhan Nazi diyakini dimakamkan.
Para arkeolog juga menemukan bukti tulang belulang para korban pembantaian 1945 yang dikremasi, yang mereka gambarkan sebagai "hasil terpenting dari proyek tersebut."
Baca Juga:
Ribut dengan Rusia, Diam-diam Israel Bantu Ukraina
Beberapa abu tersebut bahkan ditemukan berserakan di permukaan tanah. Sementara untuk bukti pembantaian itu sendiri, peneliti menemukan seperti peluru, selongsong peluru, dan kayu bakar.
"Terlepas dari upaya Nazi untuk menyembunyikan kejahatan mereka, bukti material dari kejadian itu bisa ditemukan dan menjadi saksi pembantaian yang dapat diceritakan kembali saat ini," tulis peneliti menyimpulkan.
Dalam penggalian tersebut, peneliti pun menjumpai sebanyak 349 artefak. Beberapa di antaranya adalah milik para korban, termasuk cincin kawin emas seorang wanita. Cincin itu kemudian diidentifikasi milik Irena, seorang kurir Tentara Dalam Negeri Polandia.