Batasi penggunaan gawai, yang jika berlebihan bisa menghambat perkembangan sosial dan emosional.
Dan jangan lupa, beri pujian tulus saat anak berperilaku positif. Apresiasi kecil bisa menjadi dorongan besar bagi anak untuk terus belajar dan berkembang.
Baca Juga:
Hati-Hati! Ini Ciri-ciri Orang Toxic Parents yang Bisa Merusak Anak
Peran ayah pun tak kalah penting. Kehadiran dan keteladanan ayah dapat menjadi fondasi kuat dalam pembentukan karakter anak laki-laki.
Jika orang tua merasa kewalahan, mencari bantuan dari psikolog atau konselor anak bukanlah tanda kegagalan, tapi bentuk tanggung jawab dan cinta yang lebih dalam.
Nilai-Nilai Keagamaan: Disiplin dengan Kasih Sayang
Baca Juga:
Mom Wajib Tahu! Usia Berapa Anak Boleh Makan Mie Instan, Simak Penjelasannya
Berbagai ajaran agama mempromosikan pendekatan yang penuh kasih dalam mendidik anak.
Dalam agama manapun, pendidikan akhlak dan budi pekerti yang dimulai sejak dini merupakan fondasi utama, dengan orang tua sebagai teladan utama dalam keseharian.
Komunikasi yang hangat dan nasihat yang disampaikan dengan kelembutan menjadi bagian tak terpisahkan dalam pendekatan religius.