Bagaimana cara mengobati dan mengatasi anhedonia?
Melansir Healthline, jika merasa mengidap anhedonia, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi seorang profesional medis untuk mengetahui penyebabnya.
Baca Juga:
Kejiwaan Ibu di Jaksel yang Banting Bayi hingga Tewas Diperiksa Polisi
Jika setelah pemeriksaan tidak ditemukan masalah medis yang memicu anhedonia, dokter biasanya akan merekomendasikan untuk menemui psikiater, psikolog, atau ahli kesehatan terkait mental lainnya. Biasanya, anhedonia yang terjadi akibat depresi akan diatasi menggunakan antidepresan.
Selain konsumsi obat, jenis penanganan lain yang bisa dilakukan adalah terapi elektrokonvulsif (ECT). ECT merupakan salah satu perawatan yang efektif untuk depresi berat, terutama pada pengidap depresi yang tidak berpengaruh pada konsumsi obat.
Dalam melakukan terapi ECT, dokter akan memasang elektroda di kepala dan mengalirkan arus listrik. Pengidap yang menjalani prosedur ini akan dibius total terlebih dahulu.
Baca Juga:
Kejiwaan Ibu yang Lecehkan Anak Kandung di Tangsel Bakal Diperiksa Polisi
Metode pengobatan lainnya adalah stimulasi magnetik transkranial (TMS) menggunakan medan magnet yang bertujuan untuk merangsang sel saraf. Penanganan ini menggunakan arus listrik yang lebih kecil dari ECT dan tidak memerlukan anestesi umum.
Alternatif penanganan yang terakhir adalah stimulasi saraf vagus (VNS). Dalam penanganan jenis ini, dokter akan menanamkan perangkat medis yang mirip alat pacu jantung pada dada. Perangkat ini menciptakan impuls listrik yang dapat merangsang otak. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.