Di sisi lain, Apple mengklaim malware di iOS jarang ditemukan. Mereka juga mengatakan serangan siber yang menargetkan iOS merupakan serangan yang ditargetkan secara sempit dan dilakukan oleh negara.
Apple mengatakan jika mereka menghadirkan fitur sideloading di iOS maka pengguna akan berpotensi terpapar lebih banyak aplikasi berbahaya dan akan kehilangan kontrol setelah mengunduh aplikasi dari pihak ketiga.
Baca Juga:
Berkshire Hathaway Jual Saham Apple Senilai Rp1.225 Triliun, Milik Warren Buffett
Produsen iPhone itu juga menambahkan aturan sideloading juga akan memaksa mereka menghilangkan akses dari aplikasi pihak ketiga terhadap elemen hardware dan fungsi sistem operasi non-publik, sehingga bisa menimbulkan ancaman privasi dan keamanan kepada pengguna.
Apple juga mencontohkan sideloading bisa dimanfaatkan penjahat siber untuk mengecoh pengguna agar mau mengunduh aplikasi yang tampilannya dibuat mirip seperti App Store, atau aplikasi nakal yang menawarkan fitur eksklusif.
Ini bukan pertama kalinya Apple mengkritik praktek sideloading. Dalam dokumen serupa yang dirilis pada bulan Juni, CEO Apple Tim Cook mengklaim sideloading bisa merusak keamanan iPhone dan semua inisiatif privasi yang ada di App Store.
Baca Juga:
Apple Akan Perkenalkan Apple Intelligence di WWDC 2024
Sementara itu Apple dan App Store terus menjadi perhatian pembuat kebijakan dan perusahaan lain. Salah satunya Epic Games, pengembang Fortnite, yang tahun lalu menggugat Apple karena dianggap anti kompetisi. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.