Sepanjang perjalanannya, batu itu
sempat dicuri dari Kabah sekitar tahun 930 M oleh pejuang Qarmatian.
Mereka menggeledah Makkah, menodai
Sumur Zamzam, dan membawa Hajar Aswad ke markasnya
di Bahrain.
Baca Juga:
Begini Cara Astronaut Muslim Puasa di Luar Angkasa
Sejarawan mencatat, batu itu
dikembalikan pada sekitar 952 M ke lokasi aslinya, disertai
catatan yang berbunyi, "Atas perintah kami mengambilnya, dan atas perintah
kami telah membawanya kembali."
Penculikan itu menyebabkan kerusakan
lebih lanjut, memecahkan batu menjadi tujuh bagian.
Konon, penculiknya, Abu Tahir, dikabarkan mengalami nasib buruk.
Baca Juga:
Ternyata, Larangan Pesawat Melintasi Kabah Bukanlah Gegara Medan Magnet
Untuk melindungi batu yang hancur,
penjaga Kabah membangun bingkai perak untuk mengelilingi Hajar Aswad. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.