WahanaNews.co | Atheis merupakan suatu paham yang tidak mempercayai adanya Tuhan, atau menolak keberadaan Tuhan.
Mereka yang menganut paham atheis meyakini bahwa adanya manusia di bumi terjadi secara begitu saja, yakni proses metafisika dan alamiah yang muncul secara berkesinambungan dan merupakan bagian dari alam semesta.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Selain itu, penganut paham atheis juga tidak meyakini adanya kehidupan yang abadi setelah mati.
Lagi-lagi mereka menganggap makhluk yang mati berarti proses metafisika dan alamiah mereka telah selesai.
Saat ini negara-negara di dunia sudah mulai memperlihatkan tingkat agama atau kepercayaan terkait adanya Tuhan.
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
Tak dapat dipungkiri, orang yang menolak keberadaan tuhan dan agama kini nampak semakin berkembang pesat.
Atheis kini tak hanya berkembang pesat di negara-negara Barat, namun juga telah melebar ke sejumlah negara Arab.
Berikut hasil rangkuman dari berbagai sumber terkait negara-negara atheis terbesar di dunia:
China
China adalah negara dengan jumlah penduduk paling banyak di dunia dan juga merupakan negara dengan penganut paham atheis terbesar di dunia.
Berdasarkan hasil survei dan data dari World Population Review tahun 2021 silam, total penganut paham atheis di Negeri Tirai Bambu ini sebesar 91 persen.
Dari jumlah itu, hampir 67 persen menyatakan yakin atheis, sisanya mengeklaim nonreligius.
China secara resmi memang negara atheis, di mana anggota Partai Komunis dilarang mempercayai atau mempraktikkan keyakinan apa pun.
Mereka beranggapan bahwa agama dapat berfungsi sebagai alternatif komunisme yang dapat merusak loyalitas kepada pemerintah.
Jepang
Penganut paham atheis di Jepang berjumlah 62 persen dari jumlah penduduknya, atau ada sekitar 78,4 juta jiwa.
Dari tahun 2008 hingga 2018, atheis telah bergeser menjadi mayoritas di Jepang.
Meskipun sempat mengalami penurunan, namun jumlah pengikut paham atheis masih menjadi yang paling banyak di Negeri Sakura ini.
Masyarakat Jepang bukanlah orang-orang yang fanatik terhadap agama dan kepercayaan yang dianut.
Bahkan sangat tabu berbicara soal agama di negara Jepang.
Amerika Serikat
Jumlah penganut paham atheis di Amerika Serikat mencapai 69 juta jiwa.
Berabad-abad Amerika menjadi basis kekristenan dunia, khususnya Kristen Protestan.
Namun presentase demografi agama di Amerika Serikat menunjukan bahwa Kristen Protestan mengalami penurunan hingga 31 persen.
Sementara penganut atheis meningkat tajam, khususnya saat memasuki abad ke-21, yakni dari awalnya hanya 2 persen kini menjadi 21 persen.
Sebagian besar penganut atheis di Amerika Serikat berasal dari umat Kristiani.
Belanda
Pada tahun 2015, penganut paham atheis meningkat hingga menjadi 50 persen di Belanda, atau sekitar 8,5 juta penduduk Belanda adalah atheis.
Awalnya, Belanda dikenal sebagai basis kekristenan, khususnya Kristen Protestan.
Namun, kini penganut Protestan nampak kian menurun hingga 16 persen.
Banyak umat Kristiani yang telah meninggalkan gereja, para kaum mudanya juga sudah tidak lagi tertarik dengan adanya gereja.
Jika dulu Belanda datang untuk menginjili bangsa-bangsa di seluruh dunia, kini para penginjil lebih banyak berasal dari negara Benua Afrika dan Benua Asia.
Arab Saudi
Jumlah penduduk atheis di Arab Saudi mencapai hingga 2,5 juta jiwa, atau sekitar 9 persen dari jumlah populasi penduduk Arab Saudi.
Pada tahun 2010, penganut agama Islam di Arab Saudi mengalami penurunan hingga 25 persen.
Sementara pengikut paham atheis mulai meningkat perlahan, yang awalnya 0 persen kini menjadi 9 persen.
Terjadi perubahan demografi agama di negara ini lantaran adanya para pendatang dan para pekerja yang mencari nafkah di Arab Saudi.
Kebanyakan pendatang berasal dari Filipina dan India, serta beberapa negara lain yang berasal dari Benua Eropa. [gun]