Pemikiran dan pandangan demikian sah-sah saja, karena bagi
segelintir pihak, percepatan kemajuan pembangunan di Kaldera Toba akan
mengancam kepentingan mereka.
Baca Juga:
Jokowi Kembalikan Kedaulatan Indonesia
Toh dalam ungkapan kearifan adat budaya Batak Toba telah
dikenal istilah "hosom, teal, elat, late (hotel)" bermakna stigma
negatif syirik, dengki, iri, dendam, culas, dll.
Karena seperti istilah Tukul Arwana, "SMS"; "senang melihat susah, susah melihat
senang" masih banyak ditemui di
negeri "panggung sandiwara" ini.
Baca Juga:
Mama Dada Mu Ini Dada Ku
Niat tulus ikhlas, tekad kuat Presiden Jokowi mengembangkan
Danau Toba destinasi wisata kelas dunia dengan komitmen anggaran sebesar Rp 2,4
triliyun pada APBN 2020 tentu mengundang nafsu kompetisi memperebutkan
pengelolaan mata anggaran tersebut.