WahanaNews.co |Sebenarnya, kurma banyak dijumpai di luar bulan Puasa, tetapi masyarakat lebih banyak mengonsumsi buah ini di bulan Ramadan, dan memanfaatkannya sebagai bagian dari menu takjil.
Meskipun banyak penggemarnya di Tanah Air, tetapi kurma bukanlah buah asli Indonesia. Lalu, bisakah kita menanam kurma di Indonesia?
Baca Juga:
Jelang Ramadan 2024, Impor Kurma ke Indonesia Meningkat
Dikutip dari laman Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI pada diketahui bahwa kurma ternyata dapat dibudidayakan di Indonesia.
Provinsi Riau merupakan salah satu tempat tumbuhnya kurma di Indonesia. Karena iklim daerah tersebut mirip dengan iklim negara asalnya.
Saat menanam kurma di Indonesia harus memperhatikan benih yang digunakan. Jenis biji kurma yang digunakan bisa dari biji, bibit atau kultur jaringan.
Baca Juga:
Rekomendasi 6 Merek Kurma Non Israel untuk Buka Puasa
Bibit kurma dapat diperoleh dari biji kurma yang banyak kita temukan di pasaran. Pembibitan ini membutuhkan biaya produksi yang rendah. Namun, jenis kelamin tanaman yang dihasilkan tidak dapat ditentukan, dan karakteristiknya berbeda dengan tanaman induknya.
Biji kurma bisa berasal dari modifikasi yang terdapat pada tanaman jantan. Sementara itu, teknologi pembibitan kurma juga terus berkembang, salah satunya melalui kultur jaringan.
Dengan cara ini pembibitan menghasilkan bibit unggul dan jenis kelamin dapat ditentukan dengan lebih mudah. Sayangnya, bibit yang didapat dari kultur jaringan harganya cukup mahal. Hanya saja, bibit kurma hasil kultur jaringan masih berasal dari luar negeri. Oleh karena itu, prosedur yang tepat harus diikuti saat membeli benih kurma kultur jaringan.
Selain memperhatikan bibit yang digunakan, budidaya kurma di Indonesia juga perlu memperhatikan proses penyerbukan dan pembuahan. Hal tersebut dikarenakan bunga betina bisa rontok apabila tidak terjadi pembuahan.
Langkah-langkah pembuahan cukup mudah. Pertama, ikat bunga betina menggunakan daun kurma.
Kemudian, potong bagian ujungnya sekitar 5 cm agar pertumbuhan bakal buah lebih maksimal. Langkah selanjutnya, pukul bunga jantan ke bunga betina atau tempelkan serbuk sari menggunakan kuas.
Lalu, tutup bunga betina dengan kertas minimal 4 jam. Bunga betina yang berhasil dibuahi akan berwarna hijau.
Buah kurma kemudian ditutup menggunakan karung dan dipelihara dengan baik sampai panen.
Di Indonesia, kurma bisa dipanen saat tanaman berumur 150 hari dijadikan sebagai buah segar. Sedangkan di negara asalnya, kurma biasanya dipanen saat berumur 200 hari sehingga teksturnya kering dan warnanya lebih gelap.
Perbedaan waktu panen dikarenakan Indonesia memiliki kelembapan yang tinggi. Jika dibiarkan sampai 200 hari, maka buah kurma berisiko busuk dan tidak layak konsumsi. [eta/est]