Mengingat
perbedaan sumber daya militer antara Israel dan Hamas, Brigade Al Qassam
mengadopsi taktik gerilya dalam upaya mereka untuk mengalahkan Israel.
"Yang
paling terkenal, mereka mengadopsi penggunaan bom bunuh diri, menggambarkan
mereka sebagai "F-16" rakyat Palestina," tulis laporan itu.
Baca Juga:
Anggota Parlemen Israel Pimpin Penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa
Untuk
diketahui, Australia bersama sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Selandia
Baru, Inggris, dan Uni Eropa mengklasifikasikan Brigade ini sebagai
kelompok teroris.
Tak
mengherankan, banyak laporan yang menggambarkan organisasi ini dengan
deskripsi miring.
Mereka
menyebut tidak ada tujuan lain dari Brigade Al Qassam selain menghancurkan
Israel.
Baca Juga:
Pejuang “The Lions Den” Tembak Mati Tentara Israel
"Mereka
tidak pernah menargetkan serangan di luar Israel," bunyi laporan yang
diterbitkan Parlemen Australia (APH), dikutip Rabu (12/5/2021).
Menurut
pernyataan Direktur CIA, George Tenet, pada 2000, Hamas telah mengejar kemampuan untuk melakukan
serangan dengan bahan kimia beracun.
Pada
2014, mereka meluncurkan pesawat pengintai Palestina (UAV)
pertama yang disebut Ababeel-1.