WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tahun Baru Islam tahun ini jatuh pada hari Jumat (27/6/2025).
Momen ini bukan hanya menjadi hari libur nasional, tetapi juga pengingat akan pentingnya peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Yatsrib (Madinah).
Baca Juga:
Maruli Siahaan Hadiri Bona Taon Punguan Pomparan Tuan Mauli Dohot Boruna Medan 2025
Meski selalu diperingati setiap tahun, tanggal 1 Muharram dalam kalender Masehi selalu bergeser. Kok bisa?
Berbeda dengan kalender Masehi yang berbasis pada peredaran Bumi mengelilingi Matahari, kalender Hijriah menggunakan sistem penanggalan berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi.
Hal ini menjadikan jumlah hari dalam kalender Hijriah lebih pendek, yakni sekitar 354 hingga 355 hari per tahun.
Baca Juga:
Perayaan Imlek, Ini Barang Wajib yang Dipercaya Membawa Rezeki
Sementara kalender Masehi memiliki 365 atau 366 hari dalam tahun kabisat.
Karena perbedaan sistem ini, tahun baru Islam tidak pernah jatuh pada tanggal yang sama dalam kalender Masehi.
Misalnya, 1 Muharram 1447 H pada tahun 2025 jatuh pada 27 Juni, sementara pada 2024 lalu jatuh pada 7 Juli.
Tahun baru Islam juga dikenal sebagai 1 Suro dalam budaya Jawa, yang diperingati oleh sebagian masyarakat dengan berbagai tradisi spiritual dan budaya.
Merujuk Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri PAN-RB (SKB 3 Menteri) Nomor 1017/2024, 2/2024, dan 2/2024, tanggal 27 Juni 2025 telah ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Meski tidak disertai cuti bersama, masyarakat tetap bisa menikmati libur panjang tiga hari berturut-turut karena jatuh pada Jumat dan langsung disambung akhir pekan.
Berikut rincian libur panjang Tahun Baru Islam 2025:
Jumat, 27 Juni 2025: Libur Tahun Baru Islam
Sabtu, 28 Juni 2025: Libur akhir pekan
Minggu, 29 Juni 2025: Libur akhir pekan
Libur ini menjadi waktu yang tepat bagi umat Islam untuk melakukan refleksi spiritual dan memperkuat kembali makna hijrah dalam kehidupan sehari-hari.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]