WahanaNews.co | Nasi minyak baru-baru ini ramai dibicarakan warganet usai cuitan yang menunjukkan nasi berkuah minyak jelantah viral di Twitter.
Akun Twitter @txtdrkuliner membagikan video dari TikTok pada Senin (16/1/2023) yang menunjukan seorang pembeli nasi minyak di daerah Surabaya.
Baca Juga:
Realisasi Investasi di Nagan Raya Aceh Tahun 2023 Naik Rp3,7 Triliun
Dalam video tersebut, terlihat penjual nasi minyak yang menuangkan bumbu yang dibuat dari kuah minyak jelantah ke nasi yang dijual.
Video tersebut sontak menarik perhatian banyak warganet.
Hingga Kamis (19/1/2023), cuitan ini telah ditonton lebih 11 juta kali.
Baca Juga:
Polresta Bandung Ringkus Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi Jenis Solar di Bojongsoang
Lalu, apa itu nasi minyak dan benarkah berkuah jelantah seperti dalam video yang viral di Twitter tersebut?
Kuliner asli Sumatra Selatan
Nasi minyak sesungguhnya adalah makanan khas Palembang, Sumatra Selatan.
Dikutip dari situs resmi Provinsi Sumatra Selatan, Kamis (19/1/2023), nasi minyak merupakan nasi khas Palembang yang disantap dengan tambahan lauk pauk, seperti malbi atau semur daging khas Palembang, kari kambing, dan sambal nanas.
Dilansir dari Kompascom, Muhammad Shabab, pemilik Warung Nasi Minyak Haji Abuk menjelaskan bahwa nasi minyak ada sejak zaman Kesultanan Mahmud Badaruddin di tahun 1800-an.
Nasi minyak
Tangkapan layar unggahan soal nasi minyak menggunakan minyak jelantah yang viral di media sosialscreenshoot Tangkapan layar unggahan soal nasi minyak menggunakan minyak jelantah yang viral di media sosial
Konon, nasi minyak hanya disediakan setiap hari Jumat untuk disantap Sultan Palembang setelah beribadah shalat Jumat.
"Jadi setiap Jumat mereka makan nasi minyak dan tradisi itu masih ada hingga sekarang," ungkapnya.
Seperti yang ada di video viral itu, nasi minyak memang dibuat dari minyak yang disebut minyak samin.
Shahab menjelaskan bahwa masyarakat Palembang lebih mudah menyebut nasi ini sebagai nasi minyak, bukan nasi minyak samin.
Akhirnya, nasi minyak menjadi nama populer untuk kuliner ini.
Perpaduan makanan Arab dan China
Sementara itu, Yuyun Febriyanti dari Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo dalam jurnal Nasi Minyak, A Product Of Arabian Culinary Heritage, As A Gastronomy Tourism In Palembang City menuliskan, nasi minyak berasal dari perpaduan makanan Arab dan China.
Letak Palembang yang strategis membuat banyak pedagang asal Arab dan China tinggal dan berketurunan di sana.
Hal ini yang membuat muncullah nasi minyak yang menggunakan rempah-rempah khas Timur Tengah.
Rempah yang digunakan, antara lain ketumbar, jahe, jintan, kayu manis, bunga lawang, cengkeh, kapulaga, serai, dan pala.
Benarkah dibuat dengan minyak?
Dijelaskannya ada dua jenis nasi minyak.
Pertama yakni nasi minyak berwarna merah berasal dari ekstrak tomat dan nasi minyak yang berwarna kuning dari kunyit.
Meski dinamai nasi minyak, Yuyun hanya menuliskan minyak yang digunakan dalam makanan ini sebatas untuk menumis bumbu, bukan sebagai kuah. [rgo]