WAHANANEWS.CO, Jakarta - Biji chia dikenal luas karena kaya serat, protein, asam lemak omega-3, dan antioksidan, serta bermanfaat dalam membantu menurunkan berat badan.
Namun, biji chia bisa menyebabkan perut kembung atau sembelit kalau tidak dikonsumsi secara hati-hati.
Baca Juga:
BPOM Terapkan Aturan Baru, Takaran Saji Kental Manis Dipangkas Setengahnya
Sebagaimana dikutip dalam siaran Hindustan Times pada Kamis (28/8/2025), ahli gizi Gauri Anand menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi biji chia agar tidak malah memicu masalah kesehatan.
Dia mengingatkan bahwa biji chia sebaiknya tidak dikonsumsi dalam keadaan kering, tanpa direndam terlebih dulu.
"Jika dikonsumsi tanpa direndam atau diberi cairan yang cukup, biji chia akan menyerap kelembapan di dalam tubuh dan dapat mengembang di tenggorokan atau perut, yang menyebabkan risiko tersedak atau ketidaknyamanan," katanya.
Baca Juga:
Makanan yang Mencegah Risiko Serangan Jantung: Ahli Gizi Beri Penjelasan
Biji chia kering juga dapat menimbulkan masalah pencernaan kalau dikonsumsi begitu saja. Studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam Journal of Foods menunjukkan bahwa mengonsumsi biji chia kering dapat menyebabkan kembung, sembelit, atau kram.
Jadi, sebaiknya biji chia direndam dalam cairan dulu sebelum dikonsumsi. Rasio yang baik adalah satu sendok makan biji chia dengan 1/2 hingga satu cangkir cairan. Biarkan biji chia terendam selama setidaknya selama dua sampai tiga jam, lebih baik lagi sampai semalaman, sebelum dikonsumsi.
Biji chia juga bisa dijadikan campuran smoothie sehat atau dicampur dengan makanan basah seperti yoghurt, oatmeal, dan sup. Jika biji chia dicampur dengan makanan sudah mengandung air, perendaman terpisah tidak perlu dilakukan.
Gauri Anand mengingatkan bahwa mengonsumsi biji chia dalam jumlah berlebihan, sampai lebih dari 30 gram atau dua sendok makan sekaligus, justru dapat menimbulkan masalah kesehatan.
"Mengonsumsi chia secara berlebihan dapat menyebabkan sembelit, gas, atau sakit perut karena kandungan seratnya yang tinggi," katanya.
Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan diet tinggi serat, tiba-tiba mengonsumsi biji chia dalam jumlah banyak dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Lebih baik memulai dengan mengonsumsi biji chia dalam porsi kecil, satu sendok teh.
Konsumsi biji chia sebaiknya diimbangi dengan banyak minum, karena biji chia menyerap air dari lingkungan di sekitarnya, termasuk dari saluran pencernaan.
"Agar tetap aman, biji chia harus selalu direndam dalam air atau ditambahkan ke makanan cair seperti smoothie, yoghurt, atau oat dan direndam semalaman, dan diimbangi dengan asupan air harian yang cukup," kata Gauri.
Dia juga menyampaikan pentingnya mengonsumsi biji chia dalam waktu yang tepat. Biji chia disarankan dikonsumsi untuk sarapan pagi atau camilan siang hari.
Mengonsumsi biji chia tepat sebelum tidur dapat menyebabkan masalah, karena kandungan seratnya dapat memperlambat pencernaan, menimbulkan gas, menyebabkan rasa berat, dan memicu peningkatan frekuensi buang air kecil pada malam hari.
Gauri mengatakan bahwa biji chia tidak cocok untuk semua orang.
"Karena chia memiliki sifat pengencer darah alami, biji chia dapat meningkatkan risiko pendarahan jika Anda sedang mengonsumsi obat antikoagulan atau tekanan darah," katanya.
Pada orang dengan masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar dan gangguan menelan, mengonsumsi biji chia justru bisa memperparah kondisi karena kandungan seratnya yang tinggi dan sifatnya yang dapat mengembang.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]