Bukan hanya itu, dengan bantuan alat
lain yang menyematkan teknologi pirolisis, sampah plastik juga bisa diolah
menjadi minyak bakar sekelas minyak tanah.
Baca Juga:
Sandiaga: Blue Ocean Strategy Bisa Jadi Strategi Buka Lapangan kerja di Indonesia
Butuh Peran Banyak Pihak
Meski fungsinya tak diragukan lagi,
pemanfaatan alat ini dan upaya mendaur ulang sampah tentu tak bisa dilakukan
oleh GOL sendirian.
Butuh peran serta aktif bukan hanya
dari masyarakat, tapi juga pemangku kebijakan atau
pemerintah hingga industri yang produknya sering berakhir jadi limbah yang
mencemari lingkungan.
Baca Juga:
Kemenparekraf Siapkan Sejumlah Side Event untuk 'The 10th World Water Forum 2024'
Ia melanjutkan, peran masyarakat bisa
dimulai dengan cara memilah atau memisahkan sampah yang mereka buang sesuai
dengan jenisnya.
"Memang, alat ini bisa mengolah
sampah secara sembarang. Tapi kalau sudah dipilah, produk yang dihasilkan bisa
punya nilai ekonomi yang lebih tinggi," tutur Archie.
Misalnya, sambung dia, bila sampah yang dimasukkan ke dalam alat tak dipilah, maka produk yang
dihasilkan hanya bisa sebatas bahan bakar padat seperti briket.