WahanaNews.co, Batam - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) Kota Tanjungpinang yang diadakan di Mega Mall Batam, Minggu (4/8/2024).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat hadir di pameran AKI Tanjungpinang, mengatakan pameran sejatinya dilaksanakan di ibu kota Provinsi Kepulauan Riau. Namun atas aspirasi dari peserta yang ingin mendapat akses pemasaran dan promosi yang lebih luas, akhirnya pameran AKI dipindah ke Kota Batam.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
"Saya sangat berbahagia karena mendengar langsung dari beberapa peserta AKI 2024 Tanjungpinang, berkat keputusan memindahkan acara ini ke Batam mereka langsung mendapat order dari wisatawan mancanegara seperti dari Singapura juga Malaysia. dan sebagian dari produknya (dalam 3 hari penyelenggaraan) sudah habis terjual," kata Menparekraf Sandiga.
Hal ini kata Menparekraf Sandiaga, menunjukkan program yang dihadirkan Kemenparekraf sebagai program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia sendiri merupakan tahapan dari para peserta untuk melakukan pameran setelah sebelumnya mendapatkan pelatihan dalam fase bootcamp. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia.
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
Melalui pameran ini, Kemenparekraf berupaya meningkatkan jejaring dan kolaborasi antar pelaku industri kreatif, menginspirasi generasi muda, dan mempromosikan produk kreatif lokal agar dapat bersaing di pasar global.
"Kita ingin produk-produk UMKM Kepulauan Riau ini bisa tampil sebagai andalan kita untuk menambah jumlah ekspor produk-produk ekonomi kreatif kita yang tahun ini ditargetkan mencapai 28 miliar dolar AS," kata Menparekraf Sandiaga.
Pameran ini juga merupakan upaya Kemenparekraf memfasilitasi kolaborasi antara pelaku industri kreatif dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan komunitas kreatif. Hal ini diharapkan dapat menciptakan jejaring yang kuat dan mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.