WahanaNews.co |
Dua unit pembangkit pertama dari bendungan pembangkit listrik tenaga air
terbesar kedua di dunia secara resmi diaktifkan, Senin (28/6/2021), di barat
daya China, kata pemerintah negara itu.
Bendungan Baihetan di Sungai
Jinsha, anak Sungai Yangtze, adalah bagian dari upaya China untuk mengekang
lonjakan permintaan bahan bakar fosil.
Baca Juga:
Selangkah Lagi, TikTok Bakal Dilarang di AS
China membangun lebih banyak
pembangkit-pembangkit listrik tenaga air meski penggunaan bendungan saat ini
tidak lagi disukai di negara-negara lain karena keluhan lingkungan.
Pengumuman itu muncul
menjelang perayaan peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis yang berkuasa,
minggu ini.
Bendungan Baihetan setinggi
289 meter ini direncanakan memiliki 16 unit pembangkit dengan kapasitas
produksi masing-masing 1 juta kilowatt.
Baca Juga:
WN China Buronan Kasus Pencucian Uang Judi Online Ditangkap Polri di Batam
Bendungan itu akan menjadi
bendungan terbesar kedua dalam jenis ukuran, setelah Bendungan Tiga Ngarai,
dibuka pada tahun 2003 di Yangtze, dengan kapasitas pembangkit 22,5 juta
kilowatt.
Kedua bendungan itu dibangun
oleh perusahaan pemerintah, Three Gorges
Group Corp, investor terbesar di dunia dalam pembangkit listrik tenaga air,
surya, dan angin.
Pembangkit listrik tenaga air
kehilangan dukungan di negara-negara lain karena munculnya keluhan masyarakat
terkait eksistensinya.
Keberadaannya kerap
menimbulkan banjir, merusak lahan pertanian, mengganggu ekologi sungai, mengancam
ikan dan spesies lainnya.
Meskipun dikritik oleh para
pemerhati lingkungan, para pemimpin China membangun lebih banyak bendungan
dalam upaya mengurangi ketergantungan pada batu bara dan untuk mengekang
lonjakan permintaan minyak dan gas impor.
China memimpin dunia dalam
pengembangan teknologi transmisi tegangan ultra-tinggi, atau UHV.
China mampu mengirimkan
tenaga listrik yang diproduksinya di bendungan-bendungan di barat daya negara
itu ke Shanghai dan kota-kota lain di bagian timurnya.
Setelah beroperasi penuh,
Pembangkit Listrik Tenaga Air Baihetan akan menghilangkan kebutuhan untuk
membakar 20 juta ton batu bara setiap tahun, kata kantor berita resmi Xinhua, mengutip pernyataan Three Gorges Group. [qnt]