WahanaNews.co | Kesuksesannya
sebagai pesepak bola membuat Cristiano Ronaldo acap kali jadi wajah promosi tak
sedikit merek dunia. Mulai dari produk perawatan rambut, elektronik, properti,
sampai fashion item mewah, semua sudah pernah menggunakan jasa megabintang
Juventus itu.
Baca Juga:
Dengan Jet Pribadi Rp 911 Miliar, CR7 Sambangi Indonesia untuk Aksi Amal
Namun, baru-baru ini, melansir laman IB Times, Kamis
(28/1/2021), Ronaldo dilaporkan menolak tawaran menggiurkan untuk jadi duta
pariwisata Arab Saudi. Berdasarkan laporan Telegraph, nilai kontrak yang tak
diambil pria Portugal ini tak main-main, yakni 6 juta euro (Rp102 miliar).
Kampanye "Visit Saudi Arabia" menuntut Ronaldo
mempromosikan negara Timur Tengah itu sebagai tujuan liburan. Kesepakatan ini
akan mencakup penggunaan fotonya dalam iklan yang akan dilihat di seluruh
dunia.
Ini tentunya juga berarti pria 35 tahun itu akan diminta
melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Pihak Ronaldo sendiri belum berkomentar
tentang laporan penolakan untuk jadi duta pariwisata Arab Saudi. Juga, belum
jelas mengapa ia menolak tawaran tersebut maupun kebenaran detail laporan yang
dimaksud.
Baca Juga:
Sri Mulyani Tak Ada Jadwal Pertemuan dengan Cristiano Ronaldo, Begini Klarifikasinya
Laporan yang sama juga menyebut bahwa kapten FC Barcelona,
Lionel Messi, diberi tawaran serupa, namun belum jelas apakah ia menerima atau
sebaliknya.
Arab Saudi merupakan salah satu negara paling gila sepak
bola di Asia. Mereka juga secara kontroversial jadi tuan rumah Supercopa de
Espana tahun lalu, keputusan yang menuai banyak kritik dari penggemar asal
Spanyol.
Berdasarkan laporan Travel of Path, saat beberapa negara di
dunia memberlakukan atau memperpanjang larangan penerbangan, Arab Saudi justru
akan mencabut larangan kedatangan internasional mulai 31 Maret 2021.
Arab Saudi termasuk di antara gelombang pertama negara yang
mulai melarang kedatangan dari luar negeri pada 21 Desember 2020. Ini diambil
setelah ditemukannya jenis virus yang menyebar dengan cepat sehingga
menyebabkan peningkatan dramatis jumlah kasus COVID-19 di Inggris.
Saat larangan perjalanan internasional dicabut, warga Saudi
akan diizinkan bepergian ke luar negeri, sementara pelancong bisnis dari negara
asing dapat diizinkan masuk ke Arab Saudi. Keputusan itu diambil menyusul
penurunan jumlah kasus COVID-19 di negara itu, yang menurun stabil sejak kasus
terburuknya pada bulan Juni. [qnt]