WahanaNews.co | Salah satu stasiun radio di Sabah, Malaysia, membuat Departemen Penyiaran Malaysia (RTM) melayangkan permintaan maaf ke publik. Ada apakah gerangan?
Ternyata permohonan maaf ini dilakukan setelah stasiun radio di Sabah tersebut menyiarkan azan magrib lebih awal dari waktu yang dijadwalkan.
Baca Juga:
Tiru Tayangan TV, Gadis 7 Tahun Cemplungkan Teman Mainnya ke Sumur
Seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama, Senin (4/4/2022), Direktur Zulkefli Mohd mengatakan pihaknya sadar akan pentingnya menyiarkan azan, terutama saat Ramadan karena menjadi panduan bagi umat Islam untuk berbuka puasa.
Namun dia mengatakan penyiaran azan empat menit sebelum waktu yang dijadwalkan merupakan kejadian yang tidak disengaja.
"Departemen Penyiaran Malaysia Sabah menanggapi masalah ini dengan serius dan akan memastikan bahwa azan mendapat perhatian dan prioritas karena menyangkut kepentingan umat Islam pada khususnya," kata Zulkefli dalam sebuah pernyataan malam ini.
Baca Juga:
Pesatnya Media Digital, Konten Olahraga Diprediksi Makin Diminati
Pada Minggu (3/4) kemarin, di hari pertama puasa, seorang penyiar radio lokal di Tawau salah menyiarkan azan magrib empat menit lebih awal.
Kejadian itu menyebar di media sosial hingga warganet mengklaim beberapa warga telah berbuka puasa.
Pembawa acara, Mohd Safwan Junit, melalui akun Facebook-nya, meminta maaf dan mengakui kesalahannya.