WahanaNews.co | PT Brantas Abipraya (Persero) tengah merampungkan bendungan kering pertama di Indonesia yaitu Bendungan Ciawi. Bendungan ini dibangun untuk mengurangi kerenantan DKI Jakarta dari bencana banjir.
Sekretaris PT Brantas Abipraya Miftakhul Anas mengatakan Bendungan Ciawi ini ditargetkan tuntas pada akhir tahun 2022. Bendungan ini direncanakan memiliki volume tampung 6.05 juta m3 dan luas genangan 39,40 hektare.
Baca Juga:
Atasi Banjir Jakarta, Jokowi Resmikan Stasiun Pompa Ancol Sentiong
"Bendungan Ciawi ini nantinya akan mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik. Tak hanya sebagai pengendali banjir, bendungan ini pun dibangun untuk menjadi tempat wisata, yakni dikembangkan sebagai ecotourism park atau taman ekowisata dengan memanfaatkan kawasan konservasi pada bendungan," ujarnya dalam keterangan tertulis, dilansir dari detikcom Selasa (25/10/2022).
Anas menyebutkan bendungan ini akan menampung air pada saat musim hujan saja, sedangkan pada saat musim kemarau, Bendungan Ciawi ini akan kering. Bendungan ini nantinya akan difungsikan sebagai penahan laju aliran air saat banjir dari hulu sungai Ciliwung.
"Sehingga diharapkan pada periode curah hujan tinggi, bendungan ini akan mampu menahan kelebihan air dan mengalirkannya secara terkontrol. Kehadiran Bendungan Ciawi targetnya akan mampu mengurangi puncak debit banjir di Pintu Air Manggarai sebesar 21%," jelasnya.
Baca Juga:
Jokowi Sebut Normalisasi Ciliwung Segera Rampung
Lebih lanjut, kata dia, untuk memperindah kawasan bendungan ini, perseroan menambahkan spot-spot instagramable untuk swafoto di sekitar bendungan. Bendungan ini juga bakal di lengkapai jogging track.
"Masyarakat sekitar atau mungkin wisatawan juga dapat berolahraga, ber-jogging sambil menikmati pemandangan cantik bendungan," ungkapnya.
Brantas Abipraya akan memastikan pembangunan bendungan ini berjalan lancar dengan mengutamakan kualitas mutu, pelayanan dan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan).
"Kami pun juga akan terus mengembangkan kompetensi talenta Insan Abipraya, agar dapat lebih optimal lagi dalam membangun negeri," pungkas Anas. [JP]