"Kucing-kucing raksasa saya ini bermalam di rubanah bersama saya. Ada banyak sekali ledakan bom di sekitar kami. Kucing-kucing ini ketakutan. Mereka enggan untuk makan. Saya tak bisa meninggalkan mereka," kata Girikumar, 40 tahun, kepada BBC.
"Ini merupakan pengalaman perang kedua dalam kehidupan saya. Tapi yang ini lebih mengerikan," tambahnya.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Girikumar mengatakan, sebelumnya ia tinggal di Luhansk, tempat pasukan pemberontak sokongan Rusia berperang melawan pasukan Ukraina sejak 2014 meskipun sudah ada kesepakatan gencatan senjata.
Selama perang di wilayah itu, rumahnya dan sebuah rumah makan India yang ia buka telah hancur, katanya.
Ia kemudian pindah ke Severodonetsk sekitar 100km jauhnya, membeli tempat baru, dan mulai membuka praktik kedokteran serta membeli hewan peliharaan baru.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
"Sekarang saya terjebak di zona perang. Kali ini saya sangat khawatir. Orang tua saya telah menelepon dan meminta saya untuk pulang kampung, tapi saya tak bisa meninggalkan hewan-hewan ini," kata Girikumar.
Girikumar, yang berasal dari negara bagian Andhra Pradesh di India, mengatakan bahwa ia merogoh kocek hingga US$ 35.000 atau Rp 500 juta untuk membeli macan kumbang dan jaguar dari kebun binatang Kyiv sekitar 20 bulan lalu.
Girikumar mengatakan, dia tiba di Ukraina pada 2007 untuk belajar ilmu kedokteran.