"Kami dikejar sampai lift lobby dengan pukulan dan caci maki, bahkan mengejar sampai jalan raya dan melarang taksi buat pick up kami padahal kondisi semua sudah penuh darah," ujar Musriana.
Musriana menyayangkan sikap pelayan Basque Bar de Tapas, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut dia, kejadian penganiayaan itu sepatutnya tak terjadi.
Baca Juga:
Dugaan Pengeroyokan TNI AL di Kasus Penembakan Bos Rental Tak Terbukti
"Jika suami saya salah kami sudah minta maaf harusnya diselesaikan oleh sekuriti, ini malah main hakim sendiri dan main pukul keroyok," ujar dia.
Musriana menyebut, pelaku pengeroyokan suami lebih dari lima orang. Terkait kejadian itu, Musriana mengaku telah melayangkan laporan ke Polda Metro Jaya.
"Begitulah awal mulah sampai dikeroyok dan di kejar sampai lift lobby dan jalan raya," ujar dia.
Baca Juga:
Kronologi Kasus Penganiayaan Diduga Dilakukan Wakil Bupati Dairi Terpilih dan Rekan-Rekannya
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menerangkan pihaknya akan menindaklanjuti dugaan penganiayaan yang menimpa Claudio Martinez.
"Polda Metro sudah turun tangan, laporannya sudah diterima. Dalam tahap penyelidikan," ungkap Zulpan, Senin (4/7/2022).
Claudio Martinez lahir di Santiago, Chile, pada 18 Juli 1980. Dia sempat meniti karier sebagai pemain sepak bola sebagai penjaga gawang.