WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sepanjang perjalanan di jalan raya, sebagian besar dari kita pasti pernah dibuat kesal atau bahkan terancam oleh ulah pengemudi ugal-ugalan yang mengebut, membuntuti terlalu dekat, atau seenaknya melanggar rambu lalu lintas.
Perilaku semacam ini bukan hanya mengganggu, tapi juga menjadi faktor utama penyebab kecelakaan yang merenggut banyak korban setiap tahun.
Baca Juga:
Grab Kalim Tak Ada Pungutan Tambahan untuk Mitra Driver
Laporan terbaru dari laman wealthydriver mengungkap daftar 10 negara yang dianggap memiliki pengemudi terburuk di dunia.
1. Liberia
Negara di Afrika Barat ini melaporkan tingkat pendidikan dan perizinan pengemudi yang rendah, dengan hanya sekitar 38 persen pengemudi yang memiliki surat izin mengemudi.
Di antara pengendara sepeda motor, lebih dari 70 persen tidak memiliki SIM.
Baca Juga:
Ramp Check Nataru di Sumut: 7 Pengemudi Positif Narkoba, Kesiapan Mudik Diperketat
Mayoritas pengguna jalan bahkan tidak mengetahui aturan dasar, mulai dari batas kecepatan, larangan mengemudi dalam kondisi mabuk, hingga kewajiban sabuk pengaman.
2. Thailand
Jalan raya di Thailand menjadi salah satu yang paling mematikan, dengan alkohol berperan besar dalam kecelakaan yang meningkat tajam saat akhir pekan.
Selama libur besar seperti Songkran, jumlah korban jiwa melonjak drastis, sementara aparat kewalahan menghadapi periode "Seven Dangerous Days" yang terkenal mengerikan.
3. Republik Dominika
Di negara ini, persimpangan jalan kerap berubah menjadi arena bebas karena rambu lalu lintas hanya dianggap sekadar saran.
Tak sedikit kendaraan beroperasi tanpa perlindungan asuransi memadai, sementara laporan dari INTRANT dan Organisasi Kesehatan Dunia menekankan perlunya penegakan hukum serta perbaikan infrastruktur jalan.
4. India
Kemacetan lalu lintas di India bukan hanya soal waktu terbuang, melainkan juga tragedi kematian yang tinggi setiap tahunnya akibat kecelakaan.
Disiplin di jalan hampir tidak ada karena kendaraan bermanuver seenaknya di tengah lalu lintas padat.
Keragaman moda transportasi memperburuk risiko, sementara praktik suap masih mewarnai proses penerbitan SIM.
5. Zimbabwe
Kondisi jalan yang memburuk memperparah ancaman lalu lintas di Zimbabwe.
Dewan Keselamatan Lalu Lintas setempat melaporkan rendahnya tingkat kepatuhan terhadap aturan dasar, ditambah perawatan kendaraan yang buruk akibat kesulitan ekonomi.
Korupsi pejabat membuat banyak kendaraan tidak laik jalan tetap beroperasi.
6. Malaysia
Laporan Lembaga Penelitian Keselamatan Jalan Raya Malaysia menyebut manuver menyalip secara ugal-ugalan sebagai penyebab utama kecelakaan fatal.
Cuaca tropis yang ekstrem juga berbahaya karena hujan deras dapat menghapus jarak pandang hanya dalam hitungan detik.
Meski ada kampanye pemerintah, perilaku mengemudi agresif tetap menjadi pemandangan sehari-hari.
7. Afrika Selatan
Statistik kecelakaan lalu lintas di Afrika Selatan mengungkap kenyataan pahit dengan kontribusi alkohol yang besar terhadap angka kematian.
Taksi minibus, moda transportasi jutaan orang setiap hari, terkenal dengan gaya mengemudi agresif dan kondisi mekanis yang buruk.
Fenomena pelanggaran "Big Five" menjadi penyebab utama kecelakaan di negeri ini.
8. Bolivia
Rute pegunungan di Bolivia penuh dengan pelanggaran jarak aman yang jauh di atas rata-rata global.
Banyak pengemudi berkendara tanpa pelatihan memadai, sementara ketidakpatuhan terhadap aturan lalu lintas dasar memicu tingginya angka kecelakaan.
9. Peru
Geografi pegunungan Peru menghadirkan risiko besar, ditambah lemahnya penegakan hukum yang membuat jalan semakin berbahaya.
Seringkali tidak ada bahu jalan atau pembatas di jalur menurun, sementara laporan Kepolisian Nasional menunjukkan manuver menyalip sembarangan menjadi pemicu banyak kematian.
10. Rusia
Video dari kamera dasbor yang viral di internet menggambarkan bagaimana budaya berkendara di Rusia kacau dan penuh risiko.
Pengemudi di negara ini kerap melaju jauh di atas batas kecepatan, sehingga kecelakaan lalu lintas menjadi hal yang lazim.
Hal yang Tak Boleh Dilakukan saat Mengemudi
Menurut laman Newtons, ada sejumlah kebiasaan buruk yang tidak boleh dilakukan saat berada di balik kemudi.
Di antaranya adalah menggunakan ponsel, memotong pengendara sepeda, mengemudi terlalu dekat dengan kendaraan lain, hingga mengemudi saat mengonsumsi obat resep tertentu.
Kebiasaan lain yang juga berbahaya adalah makan atau minum sambil mengemudi, merokok, mencipratkan air ke pejalan kaki, serta mengemudi dalam keadaan mabuk.
Selain itu, masih banyak tindakan lain yang sebaiknya dihindari, seperti menyalip berbahaya, mengabaikan rambu jalan, membuang sampah sembarangan, mendengarkan musik terlalu keras, atau menerobos lampu merah.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]