WahanaNews.co | Gurun Sahara diselimuti salju
dengan suhu di bawah titik beku pada 13 Januari 2021.
Dikutip
dari New York Post, 18 Januari 2021,
salju juga turun di dekat kota gurunAin Sefra di Aljazair pada minggu
ini.
Baca Juga:
Ketua DPRD Sulbar dan Kadis PUPR Tinjau Tanah Bergerak di Mamuju Tengah
Seorang
fotografer, Karim Bouchetata, mengambil foto luar biasa dari es yang menutupi
pasir di kota kecil Gurun Sahara.
Dalam
foto tersebut terlihat domba yang berdiri di bukit pasir yang tertutup es pada
13 Januari 2021, karena suhu turun menjadi 26,6 derajat Fahrenheit (-3 derajat
Celcius).
Melansir
Arab News, 19 Januari 2021, Ain Sefra
terletak di Pegunungan Atlas, 1.000 meter di atas permukaan laut, dan dikenal
sebagai "pintu gerbang ke gurun".
Baca Juga:
La Nina Berpotensi Muncul di Indonesia, BMKG Ingatkan Waspada Dampak Buruknya
Itu
terletak di provinsi Naama, Aljazair, di bagian utara Sahara, dekat dengan perbatasan Maroko.
Salju di
Arab Saudi
Salju
juga menyelimuti Arab Saudi yang mengalami suhu mencapai 28 derajat Fahrenheit
(-2,2 derajat Celcius).
Daerah
(yang dekat perbatasan dengan Yordania) mengalami cuaca yang tidak biasa pada
bulan ini.
Pada 10
Januari, penduduk setempat di wilayah pegunungan disuguhi hujan salju.
Penurunan
suhu di kota Ain Sefra ini bukan yang pertama kali terjadi. Ini merupakan keempat
kalinya kota itu tertutupi salju dalam 42 tahun.
Sebelumnya, turun
salju pada 1979, 2017, dan 2018.
Pada
2017, badai salju menumpahkan salju hingga sedalam satu meter di Ain Sefra.
Perubahan
Iklim
Mengutip
Sky News, 19 Januari 2021, pada 1979
badai salju terjadi cukup parah hingga menghentikan lalu lintas.
Sedangkan
pada 2018, salju tebalnya hingga 40 cm.
Januari
adalah salah satu bulan terdingin di sana, dengan suhu rata-rata 14 derajat
Celcius (57 F).
Di
musim panas, suhu rata-rata mencapai 38 derajat Celcius (100 F).
Melansir
The Sun, 18 Januari 2021, salju juga
turun di Lebanon, Suriah, dan Iran, dengan beberapa daerah terkubur di bawah 4 kaki.
Tabuk
adalah salah satu daerah terdingin di negara tersebut, tetapi biasanya
mengalami cuaca kering dengan suhu rata-rata 4 derajat Celcius.
Menurut
ahli meteorologi senior AccuWeather,
Eric Leister, peristiwa turunnya salju di tempat yang jarang bersalju itu bukan
hal yang luar biasa.
Para
peneliti yang mempelajari perubahan curah hujan di wilayah Sahara menemukan
bahwa gurun telah tumbuh secara signifikan selama seabad terakhir, karena
perubahan iklim.
Seorang
ilmuwan atmosfer dan kelautan di University of Maryland dan penulis senior
studi tersebut, Profesor Sumant Nigam, mengatakan, hasil penelitian mereka khusus
untuk Sahara, tetapi kemungkinan memiliki implikasi untuk gurun lainnya di
dunia. [dhn]