WahanaNews.co | Kebun Binatang Bali Zoo di Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, mengembangbiakkan Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus).
Hasilnya, pada 17 Maret 2022 lahirlah anak pertama.
Baca Juga:
Zimbabwe dan Namibia Terpaksa Bantai Ratusan Gajah untuk Atasi Krisis Pangan
"Ini merupakan kelahiran gajah pertama di Bali Zoo semenjak memiliki gajah pada tahun 2011," kata Manajer Marketing Bali Zoo Putu Agus Setiawan saat ditemui di kebun binatang itu di Gianyar, Kamis 14 April 2022.
Anak gajah jantan ini lahir dengan sehat memiliki berat kurang lebih 80 kilogram pada pukul 01.00 Wita, dari pasangan gajah betina Bernama Terry berusia 39 tahun dan gajah jantan Budi berusia 34 tahun.
Ia menambahkan perjodohan gajah betina dan gajah jantan itu sudah dilakukan sejak 2017 dan akhirnya berhasil kawin pada Mei 2019. Induk gajah dan bayi gajah dalam kondisi sehat dan masih dalam pengawasan tim dokter.
Baca Juga:
Penggerakan Tim BKSDA Aceh dalam Penghalauan Gajah Perusak Rumah dan Kebun Penduduk
Selama induk gajah menyusui, porsi pakan dinaikkan, terutama kacang kedelai, variasi buah-buahan, seperti buah naga, pisang dan pepaya, serta vitamin pasca-melahirkan.
"Kelahiran satwa endemik Indonesia yang dilindungi pada masa pandemi Covid-19 merupakan bukti bahwa Bali Zoo tetap berkomitmen untuk kesejahteraan satwa," katanya.
Ia menjelaskan anak gajah yang diberi nama Lanang itu mulai diperkenalkan kepada pengunjung Bali Zoo pada Kamis ini.
Dengan kelahiran anak gajah berjenis kelamin jantan tersebut, jumlah Gajah Sumatera di Bali Zoo menjadi 14 ekor, yakni tiga gajah jantan dan 11 gajah betina.
Wisatawan mancanegara yang berkeliling menggunakan minibus bertingkat disediakan oleh pihak Bali Zoo, antusias melihat kehadiran anak Gajah Sumatera yang saat ini baru berumur 28 hari. Mereka mengabadikan satwa tersebut dari dalam minibus.
Kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik di Bali Zoo tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.