Hingga saat ini, Tokamak disokong dana 150 juta
poundsterling dari investor swasta dan hibah pemerintah sebesar 10 juta
poundsterling. Tenaga kerja yang dimilikinya saat ini sebanyak 165 orang,
termasuk di dalamnya sejumlah ilmuwan top Inggris dan dari seluruh dunia.
Jumlah tenaga kerja ini direncanakan akan ditambah dua kali
lipat pada akhir tahun depan, karena mereka berencana membuka laboratorium dan
bengkel baru.
Baca Juga:
China dan Bangladesh Bersiap Gelar Pelatihan Militer Bersama
Dia menjelaskan, kunci keberhasilan perusahaan adalah dua
inovasi penting. Yang pertama, mengembangkan dan mematenkan magnet
superkonduktor suhu tinggi yang hanya menggunakan sepersepuluh energi,
menggunakan zat yang dikenal sebagai Barium Tembaga Oksida Bumi Langka.
Inovasi kedua adalah bentuk reaktor yang dibuat seperti apel
dengan inti di bagian tengahnya. Kebanyakan Matahari buatan lainnya, membuat
desain reaktor fusi seperti donat dengan rongga di bagian tengahnya. Perubahan
desain seperti apel, menurut Dr Kingham, jauh lebih efisien.
Saat ini, sejumlah negara berlomba mengembangkan fusi nuklir
seperti Matahari, selain Inggris, ada China, Korea Selatan, Amerika Serikat,
Rusia, dan India yang membuat Matahari buatan.
Baca Juga:
Pertemuan Meja Bundar Dewan Kerja Sama Internasional Lingkungan China di Haikou
Sektor swasta pun tak mau ketinggalan terjun di bidang
serupa. Perusahaan teknologi yang juga sedang mengembangkan fusi nuklir antara
lain perusahaan teknologi aviasi asal AS Lockheed Martin dan raksasa retail
online Amazon milik Jeff Bezos. Selain itu, ada juga proyek internasional
reaktor fusi International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER). Reaktor
yang sedang dibangun di Prancis selatan ini diperkirakan akan menjadi reaktor
fusi terbesar di dunia ketika mulai beroperasi pada tahun 2035. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.