WAHANANEWS.CO - Setiap tahun pada 15 November, dunia memperingati Hari Internasional untuk Pencegahan dan Pemberantasan Segala Bentuk Kejahatan Terorganisir Transnasional sebagai ajakan bagi semua pihak untuk memerangi kejahatan terorganisir.
Hari ini ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada Maret 2024 dengan tujuan meningkatkan kesadaran terhadap ancaman kejahatan transnasional dan memperkuat kerja sama internasional dalam menanganinya.
Baca Juga:
WHO dan OCHA Peringatkan Krisis Kemanusiaan Gaza Makin Parah di Tengah Musim Dingin
Majelis Umum juga memperingati korban kejahatan terorganisir, termasuk aparat penegak hukum dan peradilan yang gugur, dengan penghormatan khusus bagi tokoh seperti Hakim Giovanni Falcone yang pengorbanannya membuka jalan bagi pengadopsian Konvensi PBB dan menegaskan bahwa warisan mereka tetap hidup melalui komitmen global untuk memerangi kejahatan terorganisir.
Kejahatan transnasional terorganisir memengaruhi tata kelola pemerintahan, proses politik, dan melemahkan penegakan hukum, termasuk perdagangan gelap senjata, narkoba, spesies yang dilindungi, kekayaan budaya, produk medis palsu, perdagangan manusia, penyelundupan migran, pencucian uang, dan obstruksi keadilan.
Kejahatan ini semakin berkembang secara daring, menggunakan aset virtual, serta fleksibel dalam mengubah atau memperluas bisnis ilegal untuk keuntungan pribadi, memanfaatkan kerentanan akibat pandemi, krisis ekonomi, bencana alam, dan konflik bersenjata.
Baca Juga:
AS Edarkan Draf Pembentukan Pasukan Keamanan Gaza, Turki Tekankan Legitimasi Mandat
Kelompok kriminal tradisional yang berbasis wilayah kini digantikan atau berevolusi menjadi jaringan yang lebih kecil dan fleksibel dengan cabang di berbagai negara, sehingga upaya global diperlukan karena kejahatan transnasional tidak dapat ditangani secara terpisah.
Konvensi PBB Menentang Kejahatan Terorganisir Transnasional mengatur semua bentuk kejahatan serius bersifat lintas negara dan telah menjadi salah satu instrumen hukum internasional yang paling banyak diratifikasi setelah lebih dari dua dekade diadopsi.
Kampanye Hari Internasional 2025 bertema "Follow the money. Stop organized crime" menekankan pentingnya melacak aliran keuangan gelap untuk menghentikan operasi kejahatan, memperkuat keadilan, dan mengembalikan aset curian kepada masyarakat, dengan ajakan bagi negara anggota PBB, organisasi internasional, masyarakat sipil, sektor swasta, dan individu untuk berpartisipasi.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]