Keberhasilan ini tak lepas dari kuatnya nilai gotong royong dan semangat kolektivitas yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia.
BAZNAS Sidoarjo menyebut bahwa gotong royong memainkan peran penting dalam membangun solidaritas sosial, serta mendukung program zakat, infak, dan sedekah yang membantu jutaan orang di dalam maupun luar negeri.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Laporan WGI 2024 juga mencatat pengaruh agama dan kepercayaan yang kuat dalam mendorong masyarakat di Asia Tenggara untuk berdonasi.
"Di Asia Tenggara, pemberian donasi keagamaan secara luas menjadi faktor utama tingginya tingkat kedermawanan," tulis laporan tersebut.
Indonesia dengan peringkat pertama menunjukkan performa yang jauh di atas rata-rata global, dengan sekitar 73 persen populasi dunia terlibat dalam aktivitas filantropi, tetapi angka ini masih di bawah tingkat partisipasi penduduk Indonesia.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Beberapa negara seperti Kenya dan Liberia menunjukkan tingkat kepedulian tinggi terhadap orang asing, namun masih tertinggal dalam kategori donasi uang dan kegiatan sukarela dibandingkan Indonesia.
Sebagai negara dengan peringkat kedermawanan tertinggi, Indonesia membuktikan bahwa semangat berbagi dan membantu sesama mendapat pengakuan internasional.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.