WahanaNews.co I Baru ini viral di media internet ada sebuahmasjid dengan nama yang sangat unik. Bagaimana tidak, nama tersebut memakai nama
Yesus Kristus, junjungan orang kristiani. "The
Mosque of Jesus Christ the son of Mary"(Masjid Yesus Kristus putra Maryam).
Mesjid itu berada di kota Kisumu Provinsi Nyanza, Kenya.
Sebagaimana dituliswww.standardmedia.co (13/12/20) hal itu semua berawal dari
perselisihan hukum yang berlarut-larut antara Asosiasi Muslim
dan Seventh Day Adventist Church (SDA) atas kepemilikan sebidang tanah.
Baca Juga:
Suara Harapan di Hari Paskah: Maruli Siahaan dan Pesannya!
Baca Juga:
Gubernur Sulteng Anwar Hafid Ajak Masyarakat Perkuat Toleransi dan Persatuan Pasca-Pilkada 2024
Perselisihan yang berlangsung selama beberapa
dekade, berakhir pada Oktober tahun ini, setelah Pengadilan Tanah dan
Lingkungan di Kisumu menyatakan bahwa tanah itu milik komunitas Muslim.
Dalam upaya membangun jembatan dan memulihkan
perpecahan, komunitas muslim memilih nama baru untuk masjid yang menarik
perhatian banyak orang dan menjadi sensasi internet. Masjid yang terletak di
tanah yang pernah disengketakan di Kaloleni di Kabupaten Kisumu, Kenya, ini
diberi namaMasjid Yesus Kristus Putra Maryam.
"Kami telah mengalami pergumulan panjang untuk
tanah tersebut dan itulah salah satu alasan kami memilih untuk menentukan nama.
Kami bukan musuh dengan orang Kristen," kata seorang muazin, Abdul Rashid,
Minggu, (13/12).
Umat beriman mengatakan pilihan nama menandakan
keputusan komunitas Muslim untuk menunjukkan kepada gereja SDA bahwa mereka
adalah satu.
Rashid mengatakan, Muslim juga percaya pada Yesus
dan bahwa dia adalah salah satu dari nabi bersama empat lainnya termasuk Nabi
Muhammad.
"Muslim percaya pada Yesus Kristus. Pemilihan
nama tersebut juga merupakan apresiasi kami terhadap Yesus Kristus yang kami
yakini akan datang kembali, "ujar Rashid.
Rencana untuk membangun masjid permanen juga akan
dilakukan dalam waktu dekat. Kendati demikian, umat Islam yang beribadah di
tempat tersebut telah membangun bangunan sementara untuk shalat mereka.
Seorang pejabat senior pemerintah yang beribadah
di masjid, mengatakan bahwa nama tersebut tidak unik, dia menyampaikan bahwa
Yesus juga diakui dalam Islam. Pejabat tersebut merupakan salah satu dari
mereka yang mengajukan gugatan terhadap gereja SDA
"Yesus diberi Injil sementara Muhammad diberi
Alquran. Pemilihan nama adalah pesan bagi mereka bahwa kita bersama. Kami
selalu bersama," kata pejabat itu.
Beberapa orang Kristen di wilayah itu menyambut
baik langkah itu dengan mengatakan itu akan membangun hidup berdampingan secara
damai.
"Itu adalah sikap yang bagus. Saya pikir itu
adalah indikasi kuat bahwa Muslim dan Kristen menganggap satu sama lain sebagai
saudara dan saudari," kata salah seorang penganut Kristen, Joseph Odhiambo.
Sebelumnya pada 25 September 1985, Sekretaris
asosiasi saat itu Mohammed Abdo Saleh menulis surat kepada Komisaris Tanah,
mengajukan situs untuk membangun masjid baru.
Pada saat itu, sewa 40 tahun kepada Otoritas Gula
Ramisi telah kedaluwarsa. Akan tetapi terdapat kontroversi karena otoritas
tersebut telah menggunakan hak milik tersebut untuk mendapatkan pinjaman dari
bank komersial, dan telah gagal bayar.
Asosiasi kemudian mengambil alih tanah tersebut
tanpa izin dari otoritas tanah terkait. Namun pada 2010, Gereja SDA pindah ke
tanah yang sama, dan mengklaimnya. Ini memaksa Asosiasi Muslim untuk melangkah
ke pengadilan. Pada Oktober, akhirnya asosiasi Muslim menghela nafas lega
setelah Hakim Ombwayo memutuskan bahwa gereja bukanlah pemilik sah tanah
tersebut. (tum)
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.