WahanaNews.co | Untuk pertama kalinya, para ilmuwan menemukan bukti adanya uap air
di atmosfer satelit Jupiter, Ganymede.
Uap air ini terbentuk ketika es dari
permukaan bulan menyublim, yakni proses perubahan wujud dari padat menjadi gas.
Baca Juga:
Ilmuwan Takjub, Ada 3 Bulan Baru Mengorbit di Neptunus dan Uranus
Berdasarkan jurnal yang diterbitkan di
Nature Astronomy, para ilmuwan
menggunakan dataset baru dan arsip dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA untuk
membuat penemuan tersebut.
Melansir dari ScienceDaily, Rabu (28/7/2021), pada penelitian sebelumnya terdapat
bukti tidak langsung bahwa Ganymede, bulan terbesar di Tata Surya, mengandung
lebih banyak air daripada semua lautan di Bumi.
Namun, Ganymede memiliki suhu yang
sangat dingin, sehingga air di permukaannya membeku.
Baca Juga:
Mau Lihat Atraksi Langit? Simak Jadwal 12 Hujan Meteor Tahun 2024
Laut ini akan berada kira-kira 100 mil
di bawah kerak, oleh karena itu uap air tidak akan mewakili penguapan lautan
ini.
Pada tahun 1998, Teleskop Luar Angkasa
Hubble mengambil gambar ultraviolet pertama Ganymede.
Pada penelitian tersebut mengungkapkan
dalam dua gambar pita berwarna-warni dari gas listrik atau pita aurora dan
memberikan bukti lebih lanjut bahwa Ganymede memiliki medan magnet yang lemah.
"Sejauh ini hanya molekul oksigen
yang diamati," jelas Lorenz Roth dari KTH
Royal Institute of Technology di Stockholm, Swedia.
Roth melanjutkan bahwa molekul
tersebut dihasilkan ketika partikel bermuatan mengikis permukaan es.
"Uap air yang kami ukur sekarang
berasal dari sublimasi es yang disebabkan oleh pelepasan termal uap air dari
daerah es yang hangat," katanya. [qnt]