WahanaNews.co, Jakarta - Selama bertahun-tahun, para astronom memiliki perbedaan pendapat mengenai kemunculan Bintang Timur yang terkenal melalui kisah dalam tradisi Natal.
Bintang Timur diceritakan sebagai penunjuk arah bagi tiga orang Majus yang mengikuti bintang tersebut hingga mencapai tempat kelahiran Yesus Kristus. Bintang Timur juga sering disebut sebagai Bintang Natal atau Bintang Betlehem.
Baca Juga:
Ilmuwan Takjub, Ada 3 Bulan Baru Mengorbit di Neptunus dan Uranus
Dalam catatan Alkitab, disebutkan bahwa tiga orang Majus datang dari timur ke Betlehem karena mereka melihat sebuah bintang yang menjadi pertanda kelahiran Raja Israel.
Seiring berjalannya berabad-abad, para peneliti dari berbagai latar belakang telah berusaha mencari fakta mengenai Bintang Timur tersebut.
Injil Matius, yang ditulis pada sekitar tahun 85 Masehi dalam bahasa Yunani kuno, menggunakan istilah "astra" untuk merujuk pada bintang tersebut.
Baca Juga:
Pesawat Luar Angkasa Putin, Luna-25 Hancur di Bulan
Menurut IFL Science, astra tidak hanya bisa diartikan sebagai bintang tetapi juga objek langit lain seperti komet atau planet.
"Ada banyak perdebatan tentang Bintang Timur sebenarnya," kata Greg Brown dari Royal Observatory Greenwich.
"Sebuah peristiwa unik seperti supernova adalah salah satu kandidatnya, dan tercatat terjadi disekitar 4 SM. Selain itu, peristiwa lain seperti posisi segaris planet, Bulan, dan bintang, bisa juga dicatat sebagai peristiwa yang menandakan kelahiran orang besar," ia melanjutkan.