WahanaNews.co | Hari ini, 10 tahun yang lalu, atau tepatnya 14
Juli 2011, Gunung Lokon di Sulawesi Utara mengalami letusan dahsyat.
Diberitakan
Harian Kompas, 16 Juli 2011, letusan
Gunung Lokon terjadi sekitar pukul 23.31 waktu setempat.
Baca Juga:
BMKG Beri Peringatan ke Sejumlah Wilayah, La Nina Mulai Menggeliat
Letusan
itu adalah yang terbesar dari letusan vulkanik yang berlangsung hampir satu
bulan, sejak gunung itu menunjukkan gejala meletus pada 18 Juni 2011.
Erupsi
Gunung Lokon berlangsung selama 1.200 detik, diikuti gempa vulkanik lebih dari
100 kali di perut gunung.
Sepanjang
Jumat (sehari setelah erupsi), Gunung Lokon sempat meletus kecil sekitar pukul
16.58 waktu setempat.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Setelah
itu, aktivitas Gunung Lokon langsung mereda.
Ribuan Warga Mengungsi
Ribuan
warga kaki gunung di Kelurahan Kinilow I, Kinilow II, Tinoor, dan Kakaskasen
dipaksa mengungsi.
Sebagian
dari mereka lari menyelamatkan diri ke tempat aman, beberapa di antaranya
berlari ke Manado.
Pemerintah
Kota Tomohon mencatat, sekitar 10.000 warga kaki gunung terpaksa mengungsi,
sebagian di antaranya menempati lokasi pengungsian yang diadakan oleh
pemerintah kota setempat.
Jumlah
warga yang menempati enam lokasi pengungsian tercatat 6.000 orang.
Posko
bencana di Kota Tomohon menyebutkan, tak ada korban jiwa ataupun warga yang cedera akibat erupsi,
kecuali seorang pengungsi bernama Blasius Tumembouw (71) yang meninggal
di Rumah Sakit Bethesda, Tomohon, akibat panas tinggi.
Diberitakan, 28 Agustus 2011, setelah 14 Juli,
Gunung Lokon kembali meletus pada 17 Juli 2011.
Letusan
terjadi setelah hampir 20 tahun aktivitasnya menurun.
Tidak Ada Korban Jiwa
Sebelumnya,
pada 10 Juli 2011, statusnya dinaikkan dari siaga level III ke awas level IV.
Pascaletusan,
statusnya pada 24 Juli diturunkan dari awas level IV ke siaga level III.
Kemudian, letusan kedua (17 Juli 2011) lebih
besar daripada letusan pertama (14 Juli 2011), menurut petugas pengamat Pos
Gunung Api Lokon dan Mahawu, Freddy Korompis.
Dia
mengatakan, dua erupsi Gunung Lokon dari kawah Tompaluan mengeluarkan
debu dan pasir yang langsung terbawa angin ke arah utara, yakni kawasan Kota
Manado.
Langit
Kota Manado sepanjang siang hari tampak mendung tertutup debu.
Atap
rumah-rumah di Manado tampak terselubung debu tipis.
Jarak
Gunung Lokon dari Kota Manado sekitar 30 kilometer.
Meski
demikian, dua letusan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Gunung
Lokon kembali meletus pada 3 Desember 2012, pukul 15.42 WITA.
Dibanding
letusan pertamanya, energi letusan mengalami peningkatan.
"Tinggi
asap letusan mencapai 4.000 meter dari Kawah Tompaluan, warna putih kelabu
tebal, tertiup arah angin ke arah selatan," kata Kepala Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, melalui surat elektronik dari San Fransisco, Amerika
Serikat (AS), dikutip pada 3 Desember 2012. [dhn]