WahanaNews.co | Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, ingin memecahkan tradisi selama beberapa dekade dengan memindahkan kantor dan kediaman kepresidenan.
Namun, rencana ini menuai debat yang diikuti sejumlah ahli feng shui.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Beberapa pejabat Partai Demokrat menuduh ada beberapa aspek yang membuat Yoon ingin pindah, salah satunya karena dipengaruhi master feng shui.
Selain itu, kubu Demokrat menuduh seorang dukun ikut mempengaruhi kampanye politik Yoon.
Pihak feng shui sempat mengatakan bahwa Gedung Biru, yang menjadi kediaman Presiden Korsel selama beberapa dekade, merupakan tempat yang tak menguntungkan, dikutip dari Reuters.
Baca Juga:
Pengusaha WN Korsel Ditangkap KLHK Sulbar Soal Tambang Pasir: CV Wahab Tola Sah Punya IUP dan SHM
Kepala dari salah satu komunitas feng shui, Jee Jong-hag, menuturkan Gedung Biru berada di tempat yang buruk, yang juga menjelaskan mengapa puluhan raja terdahulu kemudian bekerja dan tinggal di tempat lain.
Baru-baru ini, empat dari enam presiden Korsel selama 25 tahun terakhir telah dipenjara ataupun bunuh diri setelah mereka berhenti menjabat.
"Saya melihat hubungan antara tempat itu (Gedung Biru) dan nasib buruk para presiden," kata Jee kepada Reuters.
"Namun Yongsan merupakan tempat yang diberkahi, terbuka, dan dipenuhi oleh gunung-gunung damai. Di sana adalah sebidang tanah yang sangat sederhana tetapi menguntungkan bila dibandingkan dengan lokasi Gedung Biru."
Yoon, yang memenangkan pemilihan pada 9 Maret lalu, telah meminta perpindahan kantornya ke tempat yang lebih mudah diakses, pun membuka Gedung Biru untuk publik.
Komite transisi Yoon telah melakukan survei lapangan pada Jumat (18/3) dan menemukan dua lokasi yang cocok, yakni gedung Kementerian Luar Negeri di kota Gwanghwamun dan kompleks Kementerian Pertahanan di dekat Yongsan.
Beberapa pejabat mengatakan Yoon lebih condong menyukai kompleks Kementerian Pertahanan.
Tim Yoon mengatakan perpindahan ini akan memberikan akses luas pada publik untuk pergi ke Gedung Biru.
Hanya sebagian kecil dari Gedung Biru yang terbuka untuk umum, dan seluruh kendaraan yang melewati area tersebut harus dicek.
Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri memperkirakan biaya yang dibutuhkan dalam perpindahan ini sekitar 50 miliar won (Rp591 miliar).
Sementara itu, perpindahan ini menuai respons dari beberapa masyarakat Korsel.
Park Kwang-il (50), mengatakan Yoon harus benar-benar mempertimbangkan keputusan ini dengan baik mengingat perpindahan ini bisa menyebabkan kemacetan atau ketidaknyamanan lagi.
Kim Hee-young (21), mengatakan ia menyambut baik keinginan Yoon untuk meningkatkan akses Gedung Biru, asalkan itu tidak dilandasi oleh kepercayaan kepada dukun.
"Saya harap ia [Yoon] akan membawa solusi kebijakan saat berbicara dengan masyarakat, tetapi dia harus menaungi dan menghibur orang yang dapat mengalami dampak buruk dari keputusannya itu," kata Kim. [qnt]