Bicarakan situasi dengan anak Anda dapat membantu Anda memahami mengapa sikap agresi terjadi. Anak pelaku bullying mungkin tidak dapat menjelaskan mengapa mereka bertingkah.
Terutama pada anak kecil dan mereka yang berjuang dengan kecemasan, trauma, atau masalah kesehatan mental lainnya.
Baca Juga:
Pengurus TP PKK dan Kader PIK Dibekali Pengetahuan dan Informasi Pencegahan KDRT
Jika kesulitan memahami penyebab anak Anda bertingkah laku buruk, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater anak yang memiliki banyak pengalaman mengevaluasi perilaku anak.
2. Mencari Solusi
Setelah menyelidiki akar masalah dengan membuka percakapan dan mendengarkan dari sisi anak pelaku bullying, sesuaikan respons terhadap tantangan yang dihadapi anak.
Baca Juga:
Kasus Bullying PPDS, Menkes Minta Semua Fakultas Kedokteran Investigasi
Diskusikan skenario yang mungkin sulit ditangani. Bimbing mereka melalui respons yang tepat.
“Miliki banyak solusi berbeda untuk berbagai masalah yang mungkin muncul, dan berikan contoh jelas tentang bagaimana Anda mengharapkan anak Anda merespons. Bingkai situasi sebagai teman daripada memberikan larangan. Karena anak-anak akan merespons lebih baik ketika diberi tahu apa yang harus dilakukan daripada apa yang tidak boleh dilakukan,” jelas Dr. Howard.
3. Dorong anak mengambil sudut pandang orang yang mengalami bully