Mengambil sudut pandang berbeda, menjadi cara lain dalam menghadapinya. Tanyakan kepada anak Anda, bagaimana rasa sedih dan tersisih bagi seorang yang mengalami bullying.
Penting dipahami, anak-anak yang mengalami interaksi agresif atau tidak baik di rumah, kemungkinan besar akan mengulangi perilaku tersebut di sekolah.
Baca Juga:
Antisipasi Bullying, Pj Bupati: Tekan Tombol Darurat di Aplikasi Tahu Sumedang
Maka penting bagi ortu mempertimbangkan cara bersikap yang diteladani anak-anaknya.
Pesan psikolog klinis Kristin Carothers, Ph.D., penting untuk mulai membina lingkungan rumah yang positif di mana anggota keluarga memperlakukan satu sama lain dengan baik dan hormat.
4. Beri konsekuensi
Baca Juga:
Komisi X Desak Kemendikbudristek Siapkan Satgas Cegah Perundungan
Hukuman bagi pelaku bullying memang efektif, namun harus bermakna dan cakupannya terbatas.
Misalnya, jika anak melakukan bullying di media sosial atau interaksi daring lainnya, ambil alih hak untuk mengakses gawai dan memakai internet.
Dalam kasus pelanggaran yang sangat berat, cabut hak istimewa tersebut di masa mendatang, dan carilah bantuan terapis.