Sementara kehilangan air dari wilayah non-kutub juga
berperan di wilayah di mana pemompaan air tanah dalam jumlah besar untuk tujuan
pertanian. "Saya pikir ini membawa bukti yang menarik untuk pertanyaan
ini," kata Vincent Humphrey, seorang ilmuwan iklim di Universitas Zurich
yang tidak terlibat dalam penelitian ini. "
Ini memberi tahu Anda seberapa kuat perubahan massa ini
sehingga dapat mengubah poros Bumi," katanya.
Baca Juga:
Kapolri Ingatkan untuk Waspada, Puncak Arus Balik Bergeser
tidak cukup besar sehingga hanya sedikit mempengaruhi
kehidupan sehari-hari. "Ini bisa mengubah lamanya hari yang kita alami,
tetapi hanya dalam milidetik," terangnya.
Namun demikian, tren yang mengkhawatirkan terus berlanjut di
daerah kutub karena planet ini menghangat karena perubahan iklim. Lebih banyak
pencairan gletser diantisipasi dan dengan itu, pergeseran poros Bumi yang lebih
dramatis dapat terjadi. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.