WAHANANEWS.CO, Jakarta - Remaja kerap merasa tidak aman saat menggunakan media sosial. Mereka memang rentan terhadap berbagai ancaman digital, seperti cyberbullying, penyebaran hoaks, hingga eksploitasi online.
Menurut Hastuti Wulanningrum, Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, ada beberapa langkah penting yang dapat dilakukan agar remaja tetap aman saat berselancar di dunia digital.
Baca Juga:
Respons Aduan Warga: Kapolsek, Kapolres dan Kapolda Telah Buat Akun Medsos
“Ini cara biar tetap aman di media sosial,” ujarnya dalam konferensi pers TikTok Teen Safety Campaign 2025 di Aroem Resto & Cafe, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Sementara itu, Dr. Rina Setiawan, pakar psikologi digital dari Universitas Indonesia, menambahkan bahwa media sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja jika tidak digunakan dengan bijak.
“Tekanan sosial yang muncul di media sosial bisa meningkatkan kecemasan dan rasa tidak percaya diri. Oleh karena itu, edukasi tentang penggunaan media sosial yang sehat sangat penting,” katanya.
Baca Juga:
Ahmad Sahroni Dukung Instruksi Kapolri: Pejabat Polisi Wajib Punya Akun Medsos
Berikut tiga langkah utama agar remaja tetap aman di media sosial:
1. Berpikir Sebelum Mengunggah
Remaja sering kali terlalu nyaman berbagi informasi di media sosial tanpa mempertimbangkan dampaknya. Padahal, unggahan yang dibuat hari ini bisa berpengaruh terhadap privasi dan reputasi mereka di masa depan.
“Think before you post,” tegas Hastuti.
Senada dengan itu, Dr. Rina menambahkan bahwa jejak digital sulit dihapus dan dapat berdampak pada peluang pendidikan maupun karier seseorang.
“Banyak kasus di mana unggahan lama seseorang berdampak pada masa depannya. Karena itu, penting bagi remaja untuk berpikir matang sebelum mengunggah sesuatu,” jelasnya.
2. Jaga Data Pribadi
Perlindungan data pribadi menjadi aspek penting dalam keamanan digital. Menurut Hastuti, remaja harus lebih berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi agar terhindar dari pencurian identitas atau penyalahgunaan data.
"Jaga data pribadi, karena ini terkait dengan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP)," ujarnya.
Sementara itu, Rendy Pratama, seorang pakar keamanan siber dari Cyber Indonesia, mengungkapkan bahwa informasi seperti alamat, nomor telepon, dan detail sekolah sebaiknya tidak dibagikan secara terbuka di media sosial.
“Banyak kasus penipuan atau pencurian identitas berawal dari data yang diunggah sembarangan di media sosial,” katanya.
3. Waspada Hoaks dan Disinformasi
Hoaks dan berita palsu sangat mudah menyebar di media sosial. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk selalu memverifikasi informasi sebelum membagikannya.
Menurut Hastuti, hoaks bisa menciptakan kepanikan dan bahkan merugikan orang lain.
“Waspada pada hoaks, jangan mudah tertipu, lalu berani blokir dan laporkan akun mencurigakan,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Rina menyarankan agar remaja mengandalkan sumber berita yang kredibel dan menghindari menyebarkan informasi hanya berdasarkan judul atau gambar tanpa membaca isi secara keseluruhan.
Keamanan digital menjadi tanggung jawab bersama. Dengan memahami risiko dan menerapkan langkah-langkah perlindungan, remaja dapat menggunakan media sosial dengan lebih aman dan sehat.
Edukasi yang berkelanjutan dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar juga berperan penting dalam menciptakan ruang digital yang lebih positif bagi generasi muda.
[Redaktur: Rina Kaltarina]