WahanaNews.co | Syukur Mual, seorang pedagang bunga sedap malam, sibuk merapikan dagangannya yang disimpan di sebuah ember. Dia memeriksa satu per satu batangan sedap malam dengan teliti, pada Minggu (1/5/2022).
“Berarti hari ini belum dipotong,” tuturnya. Pemotongan batang dilakukan setiap hari untuk menjaga kesegaran bunga sedap malam yang dijualnya.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Tahun ini, Syukur mengaku bisa bernafas lega. Penjualan bunga sedap malam yang biasanya ramai sebelum lebaran kembali normal.
Hingga hari ini Syukur mengaku sudah menjual 1.400 batang bunga sedap malam dari kios bunga miliknya yang ada di kawasan Sukalila, Kota Cirebon. Jumlah tersebut belum termasuk rencana pengiriman bunga sedap malam pesanan dari seorang pengusaha di Jakarta sebanyak 5.000 batang.
Harga satu batang bunga sedap malam bervariasi. “Tergantung grade-nya,” tutur Syukur. Untuk bunga sedap malam yang berasal dari Bandung dijualnya seharga Rp 25 ribu.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Bunga sedap malam dari Bandung lebih mahal karena wanginya bisa tahan lebih dari satu minggu. Selain dari Bandung, Syukur juga mengambil bunga sedap malam dari Boyolali, Pemalang, dan Ciamis yang dijual di kisaran Rp 13 ribu hingga Rp 15 ribu per batang.
“Terserah pembeli mau memilih yang mana. Karena tidak semua juga mampu membeli bunga sedap malam dari Bandung,” tutur Syukur.
Tingginya permintaan bunga sedap malam tahun ini berbanding terbalik dengan kondisi penjualan selama dua tahun pandemi Covid-19. Saat itu, ia menyebut penjualan bunga sedap malam yang biasanya ramai 4 hari menjelang lebaran menurun drastis.