WahanaNews.co, Jakarta - Menyikapi pelaksanaan pekerjaan perbaikan dinding retak Rumah Susun 4 (Marunda) Jakarta Utara yang tidak menggunakan scaffolding, Kepala Bidang Rumah Susun Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Suharyanti mengatakan “Tinggal pilih metodenya seperti apa, saat ini ada metode spider man, yang melaksanakan memang sudah pengalaman.
Sebelumnya, Selasa (29/08) WahanaNews memuat berita tentang pelaksanaan pekerjaan dinding dengan ketinggian sekitar 10 meter yang tidak menggunakan scaffolding sebagai penyangga saat melakukan aktivitas dengan judul, “Pekerja Pemeliharaan Berkala Rusun 4 Marunda Bertarung Maut”.
Baca Juga:
Disnakertransgi DKI Jakarta Akan Buat QRIS untuk Pembelian Elpiji 3 Kilogram
Sementara spesifikasi dalam etalase produk pekerjaan perbaikan dinding retak, PT. Inovasi Multi Kreasi pada Katalog Lokal Pemeliharaan Bangunan Gedung Provinsi DKI Jakarta memuat peralatan kerja utama milik Scafolding tersedia 10 sewa.
Selain itu, Suharyanti juga membenarkan bahwa, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Prov DKI Jakarta tidak menyusun spesifikasi teknis pelaksanaan pemeliharaan berkala Rumah Susun 4 (Marunda) .
Saat ditanya, berarti Dinas PRKP tidak membuat spesifikasi teknis, sehingga pihak pelaksana bebas memilih metode, “Iya pak” jawabnya singkat, Rabu (30/08).
Baca Juga:
DKI Jakarta Jadikan Jakarta Utara Contoh Pengelolaan Sampah Perkotaan di Indonesia
Foto: Penampakan pekerja perbaikan dinding retak Rusun Marunda dengan metode spider man. [WahanaNews.co]
Jawaban sama juga ia katakan saat ditanya, pelaksanaan pekerjaan pengecatan Rumah Susun 6 (Nagrak) juga menggunakan metode Spider Man.
Untuk menghindari kecelakaan kerja yang berakibat timbulnya korban jiwa, sejumlah elemen masyarakat mendesak Inspektorat bersama Aparat Penegak Hukum melakukan tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.