WahanaNews.co | Imbauan pemerintah untuk tidak merayakan malam
pergantian tahun di masa pandemi Covid-19 berpengaruh pada menurunnya omset penjualan kembang api dan terompet.
Hampir rata-rata pedagang menjerit dan memilih menghabiskan
penjualan sisa barang tahun lalu, lantaran takut mengalami kerugian yang lebih besar.
Baca Juga:
Bukan Ditikam, Kematian Wanita Hamil di Kelapa Gading Ternyata Gara-gara Aborsi
Biasanya di penghujung pergantian tahun warga ramai-ramai
menyerbu penjual kembang api dan terompet, namun tidak pada perayaan pergantian
tahun ini.
Pandemi panjang Covid-19 membuat suasana di lapak para pedagang
kembang api dan trompet di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, terlihat sepi.
Hanya beberapa pembeli saja yang mampir untuk sekadar melihat-lihat
atau membeli, namun dalam jumlah sedikit.
Baca Juga:
H+2 Lebaran: Polri Sebut 186.136 Kendaraan Masuk Jakarta
Sepinya pembeli disebabkan karena Pemprov DKI Jakarta
mengeluarkan larangan untuk tidak merayakan malam pergantian tahun di luar
rumah karena akan menimbulkan kerumunan.
Hal tersebut pun berpengaruh besar pada turunkan omset
pendapatan para pedagang yang biasanya telah meraup untung besar sejak dua hari
lalu.
"Ya ini saya tidak mau ambil resiko mengalami kerugian yang
lebih besar. Barang sisa tahun lalu dijual lagi sekarang," kata seorang
pedagang,
Husni, Kamis (31/12/2020).