WahanaNews.co | Imbauan pemerintah untuk tidak merayakan malam
pergantian tahun di masa pandemi Covid-19 berpengaruh pada menurunnya omset penjualan kembang api dan terompet.
Hampir rata-rata pedagang menjerit dan memilih menghabiskan
penjualan sisa barang tahun lalu, lantaran takut mengalami kerugian yang lebih besar.
Baca Juga:
Jaga Citra Kawasan ASEAN, ALPERKLINAS Apresiasi Target Pemprov Jakarta Bersih Kabel Listrik
Biasanya di penghujung pergantian tahun warga ramai-ramai
menyerbu penjual kembang api dan terompet, namun tidak pada perayaan pergantian
tahun ini.
Pandemi panjang Covid-19 membuat suasana di lapak para pedagang
kembang api dan trompet di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, terlihat sepi.
Hanya beberapa pembeli saja yang mampir untuk sekadar melihat-lihat
atau membeli, namun dalam jumlah sedikit.
Baca Juga:
Layanan JKN Makin Mudah Diakses Warga Jakarta: Cukup Pakai NIK dan Mobile JKN
Sepinya pembeli disebabkan karena Pemprov DKI Jakarta
mengeluarkan larangan untuk tidak merayakan malam pergantian tahun di luar
rumah karena akan menimbulkan kerumunan.
Hal tersebut pun berpengaruh besar pada turunkan omset
pendapatan para pedagang yang biasanya telah meraup untung besar sejak dua hari
lalu.
"Ya ini saya tidak mau ambil resiko mengalami kerugian yang
lebih besar. Barang sisa tahun lalu dijual lagi sekarang," kata seorang
pedagang,
Husni, Kamis (31/12/2020).
Di masa pandemi Covid-19, Pemprov DKI Jakarta meniadakan seluruh acara malam
pergantian tahun seperti tahun-tahun sebelumnya guna menekan tingginya angka
penyebaran Covid-19.
Petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol PP akan melakukan
pemantauan agar tidak adanya kerumunan di malam pergantian tahun. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.