WahanaNews.co | Suasana perayaan Imlek tentu disambut gembira oleh masyarakat suku Tionghoa.
Berdoa di Vihara, makan bersama, dan melihat pertunjukkan barongsai bersama keluarga ataupun merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan dalam perayaan Imlek setiap tahunnya.
Baca Juga:
Polsek Perdagangan Monitor dan Pengamanan Kegiatan Ibadah Ritual Perayaan Tahun Baru IMLEK 2576
Namun, hal ini tak dapat dirasakan oleh Elly, penghuni Panti Jompo Harapan Jaya, Jalan Platina Raya Lorong 36, Titi Papan, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara.
Saat dikunjungi wartawan, Elly tampak duduk di kursi roda dan berkumpul bersama teman-temannya sesama penghuni panti.
Dengan mata berkaca-kaca, Elly bercerita jika pada Imlek pertama ini, sanak keluarganya belum sempat mengunjungi dirinya secara langsung.
Baca Juga:
Usai Sempat Terendam Banjir, Akses Menuju Bandara Soetta Kembali Normal
"Kunjungan dari keluarga belum datang. Ada telepon bilang masih sibuk. Nanti, besok-besok. Sampai sekarang juga ada acaranya, adek-adek dan kakak masih ada. Mereka bilang masih banyak tamu mereka. Mau pergi tempat orangtua dan mertuanya," ungkap Elly kepada wartawan, Selasa (1/2/2022).
Tahun ini menjadi kali kelima Elly berada di Panti Jompo.
Diceritakan Elly, dirinya bisa tinggal di panti lantaran belum berkeluarga sehingga tak ada yang mengurus hari tuanya.
Sedangkan, ia juga segan untuk tinggal bersama saudaranya.
"Kita gak bisa numpang dan jangan susahi orang. Akhirnya saya tinggal di jompo karena adek bilang tinggal di jompo enak. Coba kesini ya lama-lama udah kebiasaan. Jadi, gak usah dipikiri kenapa harus tinggal dijompo itu udah nasiblah. Ikhlas saja lah yang penting happy," kata Elly.
Kemudian, dengan air mata yang tak terbendung, ia bercerita jika dirinya teringat masa kecil merayakan Imlek bersama keluarga besarnya, mendapat angpao, dan menyantap makanan khas Imlek.
"Momen berkesan Imlek saat bersama keluarga, waktu kecil kumpul masih senang tapi sudah lewat. Biasa Imlek bareng keluarga kumpul-kumpul, makan-makan. Biasa kakak paling tua kumpul-kumpul suruh kerumahnya. Teringat masa lalu kita bisa sedih ya," kenangnya.
Walaupun tak dapat berkumpul bersama keluarga, wanita yang berusia 72 tahun ini cukup terhibur dengan teman-temannya yang juga suka menghibur dengan berkaraoke.
Tak lupa, Elly yang juga memiliki hobi bernyanyi juga turut menunjukkan kebolehannya dengan menyanyikan satu buah lagu Mandarin dengan sumringah.
Bagi Elly, akan jauh lebih menyenangkan jika dirinya dapat bernyanyi bersama sanak keluarganya.
Namun begitu, ia juga tak ingin hal tersebut menjadi pikirannya sehingga akan memperburuk kondisi dirinya.
Ia bercerita, semasa mudanya, dirinya pernah bekerja di salon kecantikan dan sempat tinggal di Jakarta.
Namun, malang bagi Elly, secara mendadak terkena penyakit yang membuat dirinya harus duduk di kursi roda di masa tuanya.
"Gak bisa jalan tiba-tiba (kena stroke). Kata dokter kurang olahraga gak ada bilang urat kejepit. Sempat tinggal di RS selama 25 hari sampai masuk ICU," tuturnya.
Namun kini, Elly hanya berharap dirinya dapat selalu menjaga kesehatan dan terus berpikir positif.
"Harapan untuk Imlek di tahun ini kesehatan yang penting. Soal angpao dan lainnya gak usah dipikiri. Sini makan sudah cukup, yang dipikirkan kesehatan yang paling penting," pungkasnya. [dhn]