Diketahui sebelumnya, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agung Suprio, dalam podcast Deddy Corbuzier, sempat mengatakan tentang kartun Upin & Ipin sebagai propaganda Malaysia.
Dalam pernyataannya, Agung menyebut animasi itu mendapat subsidi dari pemerintah Malaysia, sehingga menyebutnya sebagai propaganda.
Baca Juga:
Buka Rakornas KPI dan Harsiarnas ke-91, Wapres: Pastikan Masukan dari Masyarakat atas Program Penyiaran Ditindaklanjuti
"Upin-Ipin itu disubsidi oleh pemerintah Malaysia. Jadi, ya propaganda pada akhirnya," kata Agung, saat itu.
Setelah melihat unggahan dari pihak Upin & Ipin, banyak orang Indonesia yang muncul dan berkomentar.
"Jangan dengarkan dia. Upin & Ipin selalu dan terus melakukan hal baik dalam menghibur dan mendidik anak-anak lebih baik dibanding KPI," tulis Muhammad Imam Pradana.
Baca Juga:
Kilang Pertamina Internasional Raih Sertifikasi AEO untuk Keamanan Rantai Pasok
"Bagi saya Upin & Ipin selalu menjadi tontonan yang menyenangkan dan mendidik," tulis William Jd Turnip.
"Aku tumbuh bersama Upin & Ipin sampai sekarang saya 20 tahun dan masih menontonnya, jangan dengarkan dia," tulis Didi Mochtar. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.