Laporan Korea JoongAng Daily menyebut penerbangan itu pun akhirnya kembali ke Bandara Incheon karena keadaan darurat. Ini terjadi tiga jam setelah lepas landas atau sekitar 19.40 waktu setempat.
Juru bicara Korean Air mengatakan investigasi menyeluruh tengah dilakukan untuk menentukan penyebab kegagalan fungsi sistem tekanan, dengan maksud untuk mengatasi masalah perawatan sebelum mengembalikan pesawat ke layanan.
Baca Juga:
Avtur Ramah Lingkungan, Senjata Baru Indonesia di Pasar Penerbangan Dunia
Akibat insiden tersebut, penumpang dilaporkan mengalami hiperventilasi dan nyeri telinga. Sebanyak 17 orang memerlukan perawatan di rumah sakit setelah mendarat di Taichung, Taiwan.
"Sebanyak 17 penumpang telah ditangani oleh tenaga medis di Korea, dan telah dipulangkan tanpa cedera serius," kata Korean Air, dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada The Independent.
Meskipun demikian beruntung tidak ada korban yang cedera serius. Penerbangan dilanjutkan keesokan paginya dengan pesawat yang berbeda.
Baca Juga:
Delta Alami Kerugian Dahsyat 500 Juta Dolar AS Akibat Gangguan TI
Penumpang menggambarkan suasana panik dan tertekan di dalam pesawat, dengan masker oksigen dikerahkan dan anak-anak menangis selama penurunan mendadak. Seorang penumpang, yang diidentifikasi sebagai Tseng, mengatakan kepada outlet oleh The Taipei Times.
Menurutnya anak-anak di dalam pesawat itu menangis ketika masker oksigen keluar selama penerbangan itu menukik. Dia mengatakan dirinya sendiri takut pesawat itu akan menghantam tanah.
Ini bukan insiden pertama yang dialami maskapai dari Negeri Ginseng. Awal tahun ini, sebuah pesawat Korean Airlines bersentuhan dengan pesawat Cathay Pacific Airways di Bandara New Chitose di pulau Hokkaido di Jepang utara. Beruntung tidak ada korban luka.